Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, December 31, 2012

Tiga

Ini malam tahun baru dan saya senang, bukan karena apa, tapi karena besok, di blog ini akan ada tiga tahun. 2011, 2012 dan 2013.
Tentang 2012, sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya, ada tangis (tapi lebih sedikit pada tahun ini), banyak tawa, banyak suka, ada duka (honestly saya lupa duka saya apa aja :D). Ada satu hal yang saya sadari tahun ini, ternyata yang saya sukai, yang saya hidupkan dan bisa membuat saya lebih hidup adalah dengan terus menjadi gila, dengan menulis :)
Resolusi? Masih sama seperti tahun yang kemarin, tiga hal itu. Hanya saja, semoga saya tidak sering berdalih lagi heuheu. Ah tauklah, intinya bukan resolusi kok ini, intinya saya suka akan ada tiga tahun di blog saya. Ihihihihi :D
Selamat tinggal 2012 :)
nice to meet you..

Saturday, December 29, 2012

Oke post ini hanya untuk mengingatkan saya bahwa saya akan menuliskan tentang ini :
Karena predikat hanya akan menjadi predikat tanpa adanya subjek.
Dan subjek akan sia-sia tanpa adanya predikat.

Nanti, ya, entah kapan, saya akan melanjutkan tulisan ini. Iya, enggak tau juga kapan. Saya lagi nggak mood.

Thursday, December 27, 2012

hujan dan kecepatan

Deru angin menyapu wajah mereka berdua. Jarum speedometer menunjukkan angka 60 km/jam tapi tangan yang menggenggam gas tak juga berniat untuk menurunkan kecepatan kendaraan yang dikendalikannya. Sang Lelaki melirik wanita yang duduk di belakangnya melalui ekor matanya. Sang wanita tersenyum dari balik helm teropong berkaca beningnya, tersenyum dan menyengirkan giginya.  Sang lelaki tersenyum.
Oh, jadi kau suka berada pada kecepatan yang tinggi saat mengendarai motor, batin Sang lelaki. Dia mulai menaikkan lagi kecepatan motornya, mendekati angka 80 km/jam, Wanita di belakangnya mulai menarik bagian samping bajunya, pertanda dia sudah mulai agak gentar dengan kecepatan ini. Sang lelaki menahan tawanya.
Langit yang sudah berwarna kelabu sejak keberangkatan mereka untuk pulang, semakin kelabu dan mulai menurunkan tangisannya, air mata langit, hujan. Gerimis. Berangin. Lalu hujan semakin deras.
“Gimana? Mau berhenti?” Tanya sang Lelaki sambil melirik Wanitanya di belakang.
Sang wanita menggeleng dan berkata, “Ayo lanjut aja, sudah dekat kan.” Sambil membuka kaca helm teropongnya, merasakan air hujan yang jatuh pada pipi dan dagunya, kerudungnya mulai basah namun ia tak peduli. Sang lelaki dapat melihatnya dari spion motor dan tersenyum, dia tetap mengendarai motornya dan terus berkonsentrasi pada jalan di hadapannya. Hujan tetap mengiringi perjalanan pulang mereka sampai ke rumah.
“Kau senang?” tanya sang lelaki saat mereka sampai. Sang wanita hanya mengangguk, lelakinya tersenyum.
“Kenapa?” tanyanya sang Lelaki lagi.
“Ah, kau sebenarnya tau. Bukankah tadi kau menggodaku dengan menaikkan gas motor, padahal kau tau bagaimana aku saat kecepatan benar-benar tinggi,” kata Sang Wanita sambil cemberut.
“Hahahaha,” Sang Lelaki tertawa dan mulai duduk di kursi kayu teras, wanitanya mengikuti dan duduk di sebelahnya.
“Sudah, puas kan menertawaiku” kata sang wanita kesal, tapi tiba-tiba wajahnya berubah senang saat mengingat sesuatu yang dipikirkannya tadi, “tidakkah kau menyadari sesuatu saat di jalan tadi?” tanyanya pada lelakinya. Kening sang lelaki berkerut, menyadari apa? Batinnya.

Wednesday, December 26, 2012

percakapan satu subjek

“Kau ingin cepat liburan ya?” tanyanya padaku.
Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaannya.
“Memangnya apa yang ingin kau lakukan saat liburan?” tanyanya lagi, pertanyaan kedua.
“Mungkin hanya akan menghabiskan malam bersama empat buku yang menumpuk itu, dan akan meminjam buku lagi pada temanku”
“Hanya itu?” pertanyaan ketiganya malam ini.
“Tidak, mungkin aku akan belajar berenang, atau mungkin belajar untuk persiapanku nanti, kau tau apa kan”
“Aha, aku tau. Yang lain?” pertanyaan keempatnya.
“Entahlah, mungkin aku akan belajar lagi, sesuatu yang aku ingin pelajari lagi”
“Kau, gila. Tidakkah kau ingin ikut rencana teman-temanmu untuk pergi ke Ranu Kumbolo?” tanyanya lagi, aku mulai bosan menghitung.
“Pertanyaan bodoh, kau tau kan jawabanku. Tentu aku sangat ingin ikut, tapi mana bisa aku berangkat tanpa ijin ibuku. Mana bisa aku berangkat tanpa kata ‘iya’ dari ibuku. Dan mana mungkin ibuku mengijinkanku” kataku lalu mendesah panjang.
“Yayaya, kenapa kau tak terus berusaha membujuknya? Bukankah alam bisa memeberimu inspirasi? Bukankah kau suka bersentuhan dengan alam?”
Aku memandangnya, kosong. Dia menatapku, ada tanda Tanya dalam wajahnya yang selalu penasaran.
“Ya, kau benar, tapi kau juga tau kan aku malas untuk terus membujuk ibuku. Lagipula, aku ingin mengistirahatkan pundak dan punggungku, satu semester dengan terus membawa tas berat tidak baik untuk kesehatan punggungku, aku tak ingin membebaninya dengan tas karier dengan segala macam isi lagi, aku tak tahan dengan sakit pundak. Dan tentang inspirasi, sebenarnya alam memberiku sekian space memori yang bisa kuingat untuk menulis dan menulis. Kau tau kan dua kata menulis yang ku maksud” jawabku panjang tanpa menatapnya.
Kutangkap anggukannya dari ekor mataku, “tapi, tetap saja, kau benar-benar tak ingin ke sana?” tanyanya lagi, entah ini pertanyaan atau usahanya untuk mempengaruhiku.
“Kau tau tidak tempat apa yang paling ku sukai? Tau kan?”
Kau mengangguk lagi, “oke aku menyerah. Kau lebih menyukai pantai dan saat ini tak punya alasan dan motivasi untuk pergi ke pantai, oke I see.  Lalu apa yang akan kau lakukan sebentar lagi?” dan bertanya lagi, ah dia mulai menyebalkan.
“Belajar,” jawabku singkat.
“Tidakkah kau bosan untuk belajar?”
“Bosan sebenarnya, tapi sebentar lagi ujian dan aku merasa belum cukup siap untuk menjawab pertanyaan dalam lembar soal nanti” jawabku, jujur.
“Ah nilai, kau peduli dengan nilai?” katanya, sedikit meremehkanku, seakan berpikir bahwa aku hanya berorientasi pada nilai.
“Aku sebenarnya tak peduli” jawabku, malas. “Tapi, sekedar belajar dan memperoleh ilmu, itu tak cukup untuk membuktikan apapun pada kedua orang tuaku bahwa aku sudah belajar” lanjutku.
“Jadi nilai hanya sebagai pembuktian?”

caraku

Aku punya sekuntum ragu dan sebait rindu. Aku punya segelas racun dan sebatang korek semangat. Kubunuh raguku dengan racun dan kuhapus rinduku dengan semangat.
Begitulah caraku membunuhmu dalam pikirku, menginjeksikan racun dalam nadi bayangmu. Begitulah caraku mengentaskan rasa, membakarnya dengan mimpi yang panas dan meluap-luap. Begitulah caraku bertahan, terhadap kosong di sebuah titik.
Aku tak mau diam. Aku harus terus berlari, melawan apa yang ku miliki sendiri, menahan apa yang ku miliki sendiri. Untuk tetap tegak dan bernyawa, terus berlari untuk bisa terbang. Ke sana, ke atas sana.

Selamat datang pagi :)

Monday, December 24, 2012

Batas (?)

Sesempit inikah makna toleransi?
Sesempit inikah makna saling menghargai?
Benarkah yang seperti ini?
Kebenaran hanya milikNya
Dan tak ada kepercayaan yang salah di mata pemeluknya. Semua kepercayaan benar di mata pemeluknya.
Tidakkah penggembar gemboran hal ini dan itu di media sosial hanya akan menimbulkan prasangka? Hanya akan menimbulkan percikan akan kebencian-kebecian. Hhhhmm
Sesempit inikah? Hanya sebatas inikah maknanya?
Ckck heran saya

Thursday, December 20, 2012

heran

Ini saya sedang heran. Heran seheran-herannya.
Kenapa ya, saya jarang sekali bisa bikin cerita yang happy ending? atau cerita tentang orang yang lagi jatuh cinta misalnya? atau lagi cerita tentang orang yang lagi bahagia? #jengjeeeeng Sekarang bisanya bikin cerita yang patah hati terus, atau kalau enggak cerita sedih-sedih gitu, ada apa dengan saya, ada apa, ada apaaa?? Apa saya lagi patah hati ya? Ah enggak ah, patah hati sama siapa coba, orang mas Ozil udah selalu sama saya #gila. Saya kenapa ya? Kok rasanya ya susah gitu bikin cerita yang bahagia-bahagia gitu, atau sekedar bayangin cerita bahagia aja jarangnyaaaaa. Akhir-akhir ini bahkan saya sering membayangkan cerita yang akhirnya salah satu tokohnya meninggal dunia (FYI : pas kelas dua SMP, cerita pertama yang saya buat, salah satu tokohnya meninggal, dan akhir ceritanya sad ending). HAHA. Ini saya kenapaaaa? Hehehe, saya emang lebih interest sama cerita yang begitu apa ya? atau emang keadaan saya yang seringnya begitu? aih aih, nggak ah, masa iya, ah enggak ah #mulaifrustasi. 
Sudah ah, saya emang gila kok, jangan terlalu serius makanya..

Oh iya, hari ini hari terakhir saya kuliah di semester tiga. Belum, semester tiga belum usai sebelum IP keluar. Masih lama, masih ada dua pekan UAS di 2013, masih rangkaian dari semester tiga. Masih ada lima semester lagi untuk menetap di sini, ah nggak juga, saya mau empat semester aja yang tersisa buat tetap tinggal di Malang. Habis itu? Loh tanya habis itu saya mau ke mana? InsyaAllah, kalau Allah mengijinkan dan mengabulkan, saya mau terbang ke negeri yang lain, aaaaak semoga bisa ya, semogaaa. Setelah itu? Setelah itu saya mau merealisasikan mimpi saya. Mimpi saya yang bejibun, saya mau bangun sekolah, saya mau ongkang ongkang sikil aja sama buku, sama mau kerja aja sama buku, saya mau jadi tenaga pengajar, saya mau jalan-jalan, saya mau menulis, saya mau ini mau itu. Banyak dan nggak jelas ya? Okelah, satu dua tiga LUPAKAN! Heran, kok malah jadi waras. Terus kapan dong liv ehemnya? nggak tau, nggak mau mikir *boong gede*. AAK tau ah saya nggak mau ngomongin itu. 


Sunday, December 16, 2012

rindu (?)

“kamu tau nggak apa itu rindu?” tanyaku padamu, kau hanya menatapku, alismu bertaut, ada tanda Tanya dalam cekung senyummu.
“rindu adalah ketika aku menginginkan bertemu tapi tak bisa berjumpa” kutatap dirimu, dan kudapati kau dengan pandangan kosong menatap langit.
“rindu adalah ketika segala rasa menumpuk di kepalaku” aku masih menatapmu, dan kau terus memandang kosong langit di atas kita.
“rindu adalah ketika aku bisa merasakan kehadiranmu tapi sebenarnya tak ada” kataku lagi, kini kau menoleh ke arahku, tersenyum, terlihat barisan gigi-gigi putihmu.
Aku tersenyum, ‘rindu adalah ketika aku merindukanmu dalam senyum palsuku’ batinku.
Ku tatap lagi, kau, dalam layar komputerku. Kau, dalam foto-fotomu. 



-----------------------------
words count : 103

Thursday, December 6, 2012

Mendengarkan suara Chrisye malam ini,
Tiba-tiba tersentak lagi, akan dekatnya kematian, akan dekatnya kehidupan dan kematian.
Ah ya Rabb,
Jika Kau ingin memanggilku,
Bisakah Kau memberiku sebuah pesan singkat, ya, untuk mengabariku, bahwa aku akan pergi.ke tempatmu.
Supaya aku bisa mengucapkan selamat tinggal pada kedua orang tuaku, pada adikku, pada teman-temanku, atau pada seseorang.
Atau sampai jumpa, karena siapa tau kita bisa bertemu di alam lain.
Aku tau Engkau sangat sibuk, tapi kumohon, setidaknya kirimkan satu tentaraMu untuk memperingatiku.
Oh Rabb, aku rindu. Aku rindu. Aku rindu.

Kacau

Tiba-tiba si hitam bertanya padaku, "kau baik-baik saja kan?" tanyanya, tak seperti biasa. Biasanya ia bersikap acuh dan tak ramah, tiba-tiba bertanya seolah khawatir begitu, aneh.
Aku hanya mengangguk, tak berkomentar apa-apa.
"Kenapa? Merasa kesepian?" tanyanya lagi.
"Ah, kau butuh teman cerita panjang lebar," tiba-tiba Si Biru datang, mengagetkanku yang setengah melamun.
Aku tak menjawab, malas. Sudah bisa kutebak kemana arah pembicaraan ini nantinya.
Jeda. Mereka juga diam.
"Ada apa kalian? Ke mana selama ini?" tanyaku, parau yang keluar dari tenggorokku.
"Kulihat kau sangat bahagia akhir-akhir ini, jadi mengapa kami harus datang?" jawab si Biru.
"Memangnya kalau aku bahagia kalian tak akan datang? Dan menurut kalian sekarang aku sedang bersedih?" tanyaku lagi, agak terbakar.
"Bukankah biasanya kau sering mengusir kami?" jawab si hitam kali ini, dia selalu membuatku kesal, "Dan ya, tak perlu berdusta, kau sedang bersedih!" katanya keras.
Aku menghembuskan napas keras, ingin ku bantah lagi dua makhluk ini tapi aku malas berdebat dengan mereka, mereka menyebalkan.
"Sedang banyak yang kau pikirkan kan?" tanya si Hitam, antara simpati dan mengejek, samar.
"Sebenarnya Kau gantungkan 'itu' pada siapa?" tiba-tiba si Biru langsung bertanya frontal.
Aku menggeleng, aku tak bisa berbohong pada mereka. Dan aku tak tau, benar-benar tak tau akan jawaban itu.
"Benar ya kau tak tau pada siapa kau gantungkan itu saat ini?" tanya si Biru lagi, kini ia duduk di sampingku, menepuk pundakku yang akhir-akhir ini nyilu. Si hitam hanya berdiri di sampingku sambil melipat tangannya.

Saturday, December 1, 2012

awal di akhir, ini Desember

"Selamat Datang Desember" ucapnya dalam hati.
Ya,  hari ini adalah hari pertama di bulan terakhir tahun ini. 1 Desember 2012.
"So many experience in this year" katanya lagi, lagi-lagi bersuara di dalam hatinya, karena saat ini dia sedang sendiri di dalam kamarnya.
Dia berhenti menulis di buku birunya. Menyandarkan diri pada kursi putihnya dan menatap dinding biru di hadapannya, pandangan kosong. Tiba-tiba berlarian kejadian setahun ini. Dia teringat akan target hidupnya tahun ini, tiga target sederhana yang belum berhasil dikejarnya. 
"Target pertamaku gagal karena satu ketidakjujuranku, kecewa itu pasti, tapi di sini aku dapat belajar bahwa ternyata usaha apapun jika ada sangkut paut ketidakjujuran di dalamnya maka hanya berujung pada penyesalan, yang juga sia-sia" katanya sambil menuliskannya pada buku birunya. Dendang-dendang lagu mengalir dari laptop di atas mejanya. SCHOLARSHIP : target awalnya. Dia tersenyum.
"Aku menginginkan beasiswa karena aku ingin beli sepeda, bukan karena ingin membantu orang tuaku, niatku kurang baik, mungkin karena ini juga Dia tak meloloskan niat ini, oke, terima kasih, Kau menyadarkan aku akan dua hal kali ini, tentang ketidakjujuran dan tentang bagaimana sebuah niat dapat berjalan" dia menuliska

Tuesday, November 27, 2012

Saat terakhir dan selamat ulang tahun!!



Ini Untukmu, sahabatku, Aliful Nisa Noviga.
Luangkan waktumu sebentar saja, bacalah sampai tuntas.
Ini untukmu,
Seorang teman yang kukenal baik saat terakhir, ya, terakhir masa SMA kita, atau bahkan setelah kita telah lulus dari Sekolah Menengah Atas. Aneh memang karena kedekatan kita justru setelah kita lulus dari sekolah, ingatkah bahwa dulu kita sering gontok-gontokan? Ya, aku ingat pernah suatu hari saat kita masih kelas tiga, aku pernah tak mau ngalah denganmu, aku ingin duduk di bangkuku dan kau sedang menduduki bangkuku, lalu aku memintamu untuk pindah dan kau pindah dari tempatku dengan wajah sinis, hahaha, aku tak pernah sejalan denganmu, karena kini aku tau, kita satu tipe, kita satu jenis, jenis Melankolis yang cenderung koleris, iya bukan?? Dan kau tau dari awal aku sudah tak akrab denganmu, bahkan sampai akhir masa sekolah kita, kita, ah mungkin lebih tepatnya aku, merasa kita tak pernah ‘nyambung’ bicara.

Dan tiba-tiba kita ditakdirkan untuk ‘nyasar’ di tempat yang sama, UNIVERSITAS BRAWIJAYA!  Hahaha, bedanya aku nyasar di THP dan kau adem di gedung hijau dengan kelas semuanya ber AC dan tak pernah naik tangga (aku jadi ingat betapa sering aku mengataimu pemalas karena hobimu adalah naik lift :p). Lalu kita sama-sama terdampar di kamar yang begitu sempit saat PK2 atau ospek universitas dan fakultas, dan bukankah ini juga tak sengaja, karena kau sudah kepepet tak mendapatkan kamar lagi di Malang? Hahaha. Sampai sekarang aku akan tertawa jika ingat bahwa aku tak meminjamkan sedikit selimutku saat itu, padahal Malang sedang pencitraan dengan mahasiswa barunya (baca: dingin-dinginnya). Pelit ya aku ndut? Nggak apa-apalah ya nduuut.. Dan aku tau kau juga menyimpan cerita saat itu kan, aku tau kau mendengar tangisku saat malam-malam ospek itu, ya kan? Dan kau tak bertanya sedikitpun kenapa aku menangis, tapi sekarang sudah tau kan kenapa? Yayaya, nggak perlu disebutin lah hehehehe :D :D

Berada dalam satu kamar yang sama selama lebih dari satu minggu tak membuat kita dekat, tentu saja. Kita menjadi sebatas teman sekamar saat ospek, teman menitip makan untuk buka atau sahur, dan teman berbagi kasur empuk. Sampai situ saja. Kedekatan kita dimulai saat aku berhasil menebak sesuatu yang sudah lama ku ketahui atau lebih tepatnya kuduga, di Griya Universitas Brawijaya, setelah makan dan setelah kau kuliah, aku rasa, eh atau sebelum kau berangkat kuliah ya? Lupa eh –“ Tiba-tiba aku berkata, “aku lho tau ndut bla bla blaaaa…..” dan aku tak kau tak percaya bahwa aku tau, iya nggak? Dari sanalah kita akhirnya berbagi cerita, berbagi suka dan berbagi duka. Lebay ya? Biarkan, teruslah membaca.

Friday, November 23, 2012

surat kedua : aku ingin mendengar

Assalamu'alaikum, 
Bonsour! Good evening! Whanshang hao! :)
Ini adalah surat kedua untukmu, kasihku. Sepertinya terlalu lama ku kirim surat ini, setelah sekitar delapan bulan sejak surat pertamaku dulu. Saat itu adalah hari ulang tahunku, lalu kapan hari ulang tahunmu? Apakah kau sudah berulang tahun? Atau masih bulan Desember nanti?

Akhir-akhir ini aku sering bertanya pada diriku sendiri, "kapan dia datang?" atau "kapan dia muncul?". Sekarang aku bertanya padamu, kapan kau datang? Kapan kau muncul dalam kehidupanku? Atau mungkin kapan kau muncul lagi dalam kehidupanku? Atau kapan kau jadi sesuatu yang berbeda dalam kehidupanku? Apakah kita pernah bertemu? Aku tak tau kapan kau jawab pertanyaanku. Kau tau mengapa aku sering bertanya begitu? Ini karena aku ingin punya teman berbagi, tidak, ini bukan berarti aku tak punya teman. Aku punya teman-teman perempuan yang luar biasa untuk diajak berbagi, tapi berbeda. Ah aku sendiri bingung untuk menjelaskannya.

Sudahlah, bagaimana kabarmu? Apa kesibukanmu saat ini? Pada suratku yang pertama, aku sudah bercerita tentang kesibukanku, kini lagi-lagi aku bercerita tentang kesibukanku lagi. Dan kali ini jauh lebih lebih sibuk dari yang lalu. Tujuh hari dalam seminggu rasanya tak ada jeda, dan kalaupun ada jeda untuk menuliskan surat ini, adalah untuk meredakan kerinduanku akan kehadiranmu. Hehehe, sudah tak perlu senyum-senyum sendiri begitu, aku juga malu menuliskan kata-kata tadi. Kau tau Sayang, kesibukanku ini sungguh membuat pundakku sakit, karena ternyata setelah kuliahpun tasku semakin berat saja, kukira akan bertambah ringan tapi ternyata, hehehe perkiraanku meleset. Hey, bagaimana denganmu? Apa kau suka memakai tas punggung?

Monday, November 19, 2012

makhluk halus di kepalamu

Dia terdiam dalam kesedihan diri sendiri, meratap tapi percuma, tak ada yang bisa diubah dari satu ratapan. Menyedihkan, dia merasa sudah jauh berjalan, tapi lihatlah, dia masih berjalan pada lintasan yang sama, lintasan melingkar yang tak membuatnya berpindah dari manapun. Lihatlah ! Pikiran-pikirannya berputar dalam laju yang lambat, membuatnya frustasi dan frustasi.
Ah, tiba-tiba ada yang datang di kepalanya, sebuah suara, yang selalu datang saat suasana seperti ini. 
'Kenapa lagi kau?' tanyanya menghina, seperti biasa. Warna hitamnya masih se gelap biasanya
'Tak apa' jawabnya malas.
'Ah, masih kepikiran rupanya, ingatlah, aku bisa membaca pikiranmu, bodoh!' kata si hitam menatapnya malas.
'Terserah' jawabnya ketus
'Kau masih belum pintar ya, sudah berapa lama kau berdiri dalam keadaan seperti ini? sudah berapa lama kau menahan ratap yang membendung kepalamu untuk berbuat sedikit pintar?' 
'Eh, dimana si biru?' tanyanya mengalihkan pembicaraan
'Ah, mencari pembelaan kau rupanya, dengarkan aku! Kau tau, KAU HEBAT! kau tau seberapa kuatnya dirimu, kau tau kau bisa sangat mengenal apa yang ada di kepalamu, kau tau kau adalah pengusa HIDUPMU ! jangan bertindak seakan-akan kau tak cukup pintar untuk berlari! jangan pernah mendengarkan si biru yang terus memaksa dan melindungi masa lalumu !'
Dia diam, hanya mendengarkan kata-kata si Hitam tanpa meresponnya, tak seperti biasanya yang selalu mendebatnya.
'Kau setuju bukan?' seringai si Hitam muncul di wajahnya. 'Ah, kau tau, betapa berharganya dirimu, dan sungguh, kau benar-benar pintar! bahkan aku mengagumimu'
'Begitukah?' tanyanya kemudian.
'Tentu, apa yang sudah kau dapat selama dua bulan terakhir ini? tak cukupkah itu membuktikan bahwa sebenarnya kau bisa, bukankah Tuhanmu sudah menunjukkan semuanya padamu?'
'Ah, entahlah, aku hanya berpikir dia tak adil padaku kau tau, aku pernah meminta satu hal yang ternyata dia mengabulkan permintaanku, tapi aku sekarang meminta satu hal yang kurasa Dia belum dan entah kapan mengabulkannya, bagiamana aku bisa tanpa bantuanNya?'
'Itu usahamu yang kurang konsisten dan kurang kuat, jangan lagi kau membuat satu celah yang bisa membuatmu terkapar, sudah, jalan saja lurus ke depan, banyak yang menunggu kemampuanmu di depan sana'
Dia tak menjawab, dan si Hitam kemudian menghilang, membuatnya sendiri lagi, beban di kepalanya sedikit berkurang.
'Ah, Hitam benar' katanya kemudian.


---------------------------
tulisan ini selesai pada 8 Maret 2012 
dan entah mengapa berdiam diri dalam draft blog 8 bulan lamanya
 

Saturday, November 17, 2012

daur dan rantai

Angin senja menghembuskan napasnya dengan santai, meniupkan debu halus, menerbangkan daun-daun kering kuning berhamburan di halaman.
"Hari ini tak ada hujan ya," kata Sang Lelaki, memandang Wanita di sampingnya.
"Iya," jawab Sang Wanita singkat sambil menatap langit kemerahan di atasnya.
Lalu sang Lelaki berdiri dan menyusuri jalan setapak di depannya sambil melihat pepohonan di sekitarnya, wanitanya mengikuti di belakang, berbeda, dia melihat tanah di samping jalan. 
Tiba-tiba Sang Lelaki berhenti berjalan, tersadar bahwa Sang Wanita berhenti mengikutinya. Dia berbalik dan melihat wanitanya sedang jongkok dan memegang dedaunan yang jatuh. Sang Lelaki tersenyum dan menghampirinya.
"Ada apa?" tanya Sang Lelaki lembut, tapi sanggup mengagetkan wanitanya.
Sang Wanita hanya menjawabnya dengan senyuman.
"Kau menemukan sesuatu?" tanya Sang Lelaki, lagi.
Kini Sang Wanita menjawabnya dengan anggukan.
"Apa?" tanya Sang Lelaki, berjongkok di samping wanitanya, siap mendengar apa yang ditemukannya.
Sang Wanita diam beberapa lama, kemudian memulai, "Kurasa semua hal akan kembali pada asalnya" Jeda beberapa lama dan sang Lelaki terdiam, hanya menatapnya. 
"Kita akan kembali ke tanah, begitu bukan?" tanya Sang Wanita.
"Ya, suatu saat kita akan kembali ke tanah"

Monday, November 12, 2012

monolog malam

Gila! Hidup macam apa ini. 

Ya, itu hidup macam hidupmu.

Ha? GILA! rasanya tak bisa bernapas, hidup macam ini. Heran, ini sebuah tradisi, atau memang prosedurnya begini?

Bodoh! Kau tau jawabannya.

Gila! Gila! ini hidup macam apa? 

Ya, atau atau sebenarnya kau sudah tidak hidup lagi?

Gila! Aku hampir gila, tapi tak pernah benar-benar gila. Gilaaaa

Ah, kau saja yang merasa begitu.

Gila, kau tau aku merasa ini berlebihan, dilebih-lebihkan, dijadikan tradisi.

Kau tau apa yang barusan katakan.

Ya, aku tau, ini hanya keluhanku, ini hanya kejengahanku. Aku tau sebenarnya aku bisa, hanya saja aku malas, kau tau sedari tadi. 

Nah, jadi berhentilah mengeluh, toh kau tak akan menyelesaikan apapun dengan mengeluh.

Kau benar.

Hentikan, berhentilah menulis dan kerjakan sampai selesai, berapapun waktunya. Berhentilah berpikiran masih ada waktu. 

Oke

.....(*klik* publish)

Monday, November 5, 2012

hujan dari tanah

Sang Wanita menjulurkan tangannya menadah air yang terus menetes dari angkasa, ia tersenyum dan menatap Lelaki yang ada di belakangnya. Sang Lelaki mendekat, tersenyum ketika melihat hujan yang turun tanpa henti di sore itu.
"Kau senang?" tanya Sang Lelaki, sambil menatap Wanitanya yang tak henti mencoba menggenggam butiran hujan, tapi tentu selalu gagal.
Sang Wanita hanya mengangguk.
Kemudian mereka terdiam, mendengarkan dendang suara hujan dan dingin angin sore berbalut hujan. Melayang dalam lamunan masing-masing, tiba-tiba Sang Wanita bertanya, "menurutmu, dari mana datangnya hujan?"
"Bukankah sudah jelas? Dari atas? Dari langit itu bukan?" jawab Sang Lelaki sambil menunjuk pada langit yang kian kelabu.
Sang wanita menggeleng, dan berkata, "aku pikir hujan itu dari bawah, dari air di bumi yang menguap ke atas."
Sang Lelaki diam, tak menanggapi kata Wanitanya, ya kau benar siklus itu, batinnya.
"Menurutmu hujan itu berkah?" tanya Sang Wanita lagi.
Ada apa ini? batin Lelakinya, "Emm, Ya, Wanitaku, menurutku hujan itu berkah"
Sang Wanita tersenyum dan melanjutkan, "jadi hujan itu berkah, dan asalnya dari bawah, begitu?" 

Saturday, November 3, 2012

Negeri Mikro (awal)

Tersebutlah sebuah negeri yang damai dan aman bernama Negeri para makhluk Mikro, di Negeri yang indah ini terdapat tiga negara bagian yang berdiri masing-masing yaitu bernama negara Patogen, negara Spoilage dan negara Ferment. Ketiganya memiliki ciri khas masing-masing, kaya akan sumber daya yang membuat para penduduknya sejahtera dan bahagia. Walaupun ketiganya memiliki ciri khas yang berbeda, antar negara tersebut hidup dalam kerukunan dan saling gotong royong hingga suatu ketika mereka mendengar bahwa negeri Manusia, bangsa bebuyutan mereka, membuat teknologi yang terus-menerus diperbaharui untuk membunuh keberadaan mereka. Segala macam isu terus berkembang, banyak gosip yang beredar, gosip dan isu itu memecah kerukunan antar negara bagian tersebut. Hingga Sang Raja tak tahan dengan kekacauan negerinya dan turun tangan dengan menyelenggarakan pidato kenegaraan yang dapat dilihat seluruh rakyatnya karena amat canggihnya teknologi di Negeri tersebut.

"Wahai rakyat-rakyatku yang aku cintai" kata Sang Raja membuka pidatonya. "Aku sebagai raja telah mendengar berita dari para menteri bahwa rakyat dari ketiga negara saling mencomooh dan tidak lagi saling menghargai, ada apa dengan kalian sebenarnya?" katanya, pertanyaan retoris pada dirinya sendiri. "Kalian telah hidup bersama selama ribuan tahun jangan hilang rasa persaudaraan hanya karena isu dari bangsa manusia yang meluncurkan teknologi terbaru untuk memusnahkan bangsa kita, jangan saling menuduh bahwa siapa berkomplot dengan siapa, jangan saling menghina siapa lebih rendah siapa, tapi mari kita bersatu untuk saling menguatkan, mari kita berjalan bersama untuk mengalahkan bangsa manusia. Jangan bertindak bodoh seperti manusia yang suka berkelahi dengan saudaranya, mari kita bekerja sama. Jangan seperti manusia yang suka melemahkan yang lain untuk mendapatkan kekuasaan untuk dirinya sendiri, tapi mari kita tepukkan tangan dan lawan mereka!" kata Sang Raja menggebu-gebu. Seluruh rakyat ikut menggebu-gebu mendengarkan titak Raja yang mereka cintai, walau mereka sebenarnya tidak tahu benar Raja mereka termasuk dalam jenis apa, mereka tetap mencintai rajanya, walau pernah suatu ketika ada isu bahwa rajanya adalah jenis virus, mereka tetap mencintainya karena tidak ada bukti nyata bahwa Raja Bijaksana itu adalah virus.  "Untuk mempersatukan tiga negara besarku kembali, akan aku adakan suatu olimpiade untuk ketiga negara, tunjukkan kehebatan kalian masing-masing dan kita akan buktikan pada bangsa manusia bahwa kita bisa, ya, kita mikro tapi kita BISA! LANJUTKAN!" pidato singkat Raja Bijaksana ditutup dengan sebuah kata 'lanjutkan' yang sebenarnya dia tiru dari presiden bangsa manusia, tapi tentu rakyatnya tak mempermasalahkannya karena mereka sangat mencintai Raja Bijaksana berantena itu. 

Friday, November 2, 2012

death

Innalillahiwainnailairajiun..
Malam ini saya dibenturkan kembali tentang kematian, diingatkan kembali akan akhir dan awal sebuah masa. Berita yang tidak sengaja saya baca dari facebook tadi benar-benar mengejutkan, benar-benar menampar kesadaran saya bahwa kematian itu begitu dekat, begitu nyata. Lalu ada pertanyaan yang seketika hinggap dalam kepala saya, "why people too arrogant just like they will never die?" Kenapa ada rasa sombong di dada kita sehingga berdiri tegak dengan membusungkan dada padahal kita berjalan saja tidak dengan kaki kita, kita tak punya apa-apa, karena ini semua bukan milik kita. Kita sama sekali tak punya apa-apa. Lalu kenapa masih sombong? Kenapa? karena mungkin kita terlalu terlena dengan dunia ini. Entahlah kenapa kita terlalu terlena dengan dunia yang begitu singkat ini.
Orang yang baik, sangat baik. Itu adalah gambaran kakak kelas SMP dan SMA saya tu. Sangat baik hati. Saya mengenalnya secara singkat, tapi itulah kesan hidupnya, seseorang yang baik hati. Lalu timbul pertanyaan lagi di kepala saya, apakah saya sudah menjadi orang yang sangat baik atau sekedar baik bagi orang lain? Sudahkah saya? Sehingga suatu saat jika saya meninggal dunia, banyak orang yang kehilangan saya? atau saya hanya akan pergi dan dilupakan begitu saja? Saya tak tau, karena saya belum mati, kalaupun saya mati, saya tak akan tau lagi apa yang akan terjadi pada dunia ini, apa yang akan terjadi di Jember, di Malang, di gedung DPR, di Jepang, di mana-mana. Saya mati. belum. tapi akan.

Kenapa Bumi?

Sang wanita menatap langit kelam di atasnya “Apa semua titik-titik di langit itu adalah bintang?” Tanyanya menatap lelakinya.
“Ah tidak, bukankah ada bulan di salah satu sudutnya” kata Sang Lelaki tersenyum.
“Bukan itu maksudku, apakah semua titik titik kecil itu adalah bintang? Tak adakah salah satunya yang beridentitas sebagai planet? Atau mungkin bulan bulan yang lain”
“Mungkin ada mungkin tidak” kata sang Lelaki .
“Ah ya kau benar” balas Sang wanita sambil menghela napasnya.
“Apa ada kehidupan di luar sana? Apa ada manusia-manusia yang lain di luar sana?” Tanya sang wanita yang lebih retoris, bertanya lebih pada dirinya sendiri.
“Entahlah, mungkin ada mungkin tidak”
“Ah, kenapa jawabanmu hanya mungkin dan mungkin” kata sang wanita sedikit kesal.
“Ya, aku benar-benar tak tau, para ahli dan ilmuwan saja belum tau secara pasti, apalagi aku yang hanya pengagum langit seperti ini”
“Hmm” dengus wanitanya. Sang lelaki hanya tersenyum, menatap wanitanya dan berpikir ‘aku tau apa yang ada di benakmu’
“Kau tau mengapa Dia Sang Penguasa menjatuhkan kita di bumi?” kata Sang Wanita mulai mengeluarkan apa yang dipikirkannya.

Thursday, November 1, 2012

hikmah "...... telur"

hikmah ..... telur?
Ya! Enam titik sebelum kata telur itu memiliki sebuah arti, lebih tepatnya sebuah kata yang disembunyikan dan belum diungkapkan. Enam titik itu akan saya isikan dengan enam huruf dari 26 abjad alfabet, enam huruf tersebut yaitu A-L-E-R-G-I. #cetaaar! Kenapa dengan alergi telur? Ada apa dengan alergi telur? Iya, sebenarnya alergi telur itu sudah biasa ada, tapi hikmah dari alergi telur? entahlah, bzzzzz

Dimulai saat awal semester satu kemarin saya mengidap suatu penyakit mematikan bernama alergi telur. Heran juga sebenarnya kenapa penyakit mematikan ini muncul saat saya sudah kuliah, padahal saya mengkonsumsi makanan berbahaya bernama telur ini tidak sesering saat saya masih duduk di kursi malas bernama Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Dulu, telur itu serasa makanan pokok sehari-hari -tentu tak seberbahaya saat ini-, makanan bulat berbentuk agak oval itu hampir setiap hari saya konsumsi sebelum berangkat sekolah, dimasak dengan cairan mengandung lemak dan jadilah makhluk yang kaya protein itu menjadi mata seekor hewan pemamah biak. Setiap hari, ya! hampir setiap hari saya makan mata besar itu, bersama nasi dan kecap. Itu adalah menu pokok yang mudah dijangkau untuk pagi hari. Dan saat ini, saat saya sudah berlabel siswa besar, saat makhluk berbahaya kaya protein itu mudah dijangkau keberadaannya bagi dompet makhluk siswa besar, saya malah alergi terhadapnya, alergiiiiii!!!


Tuesday, October 30, 2012

biochemistrydisease

Jadi untuk apa aku hidup dalam "siklus" dan membentuk "struktur"? Kalau sebenarnya keinginanku adalah hidup dalam lautan kata dan tak pernah mati lebih dari seribu tahun lamanya? Percayalah, segala ilmu akan bermanfaat apabila digunakan secara tepat dan diraih dengan sungguh-sungguh, lihat "siklus" itu, dalami pahami, jangan sekedar kau hafalkan bulat-bulat tanpa tau apa pun sebenarnya #selftalk #biochemistry


ini foto gambar Siklus Krebs

foto proses Glikolilis

foto Pentose Phosphate Pathway, males turn right nih hehe :)
foto siklus calvin dan siklus fotosintesis C4, males turn right juga haha :D

Friday, October 26, 2012

Bilamana aku jatuh cinta?
saat embun pagi mengecup daun, pucuk-pucuk bunga dan tanah yang menggeliat
saat matahari dengan malu-malu menyapa dunia dengan belaian lembut sinarnya
saat burung-burung terbang melintas angkasa membelah sunyi sepi
saat senja datang bersama sejuknya
bersama jingga dan kelabunya
saat bintang-bintang berkelip riang menjamu malam
aku jatuh cinta
sesering itu, 
seperti itu,
sejauh itu,
aku jatuh cinta
setiap saat
pada setiap tragedi 
yang Kau ciptakan
aku jatuh cinta
padaMu
Sang pemilik Angkasa

Wednesday, October 24, 2012

Aku rindu dengan segelas susu coklat hangat dan sebuah telur mata sapi, serta omelan yang tak pernah absen, setiap pagi slama SMP dan SMA.
Aku rindu aroma sabun yang masih terasa di perut buncit papa setelah mandi sebelum berangkat mengajar.
Aku rindu hangatnya keluargaku saat pagi datang dan keributan mulai terjadi.
Rumah, sebenar-benarnya rumah adalah berada di tengah-tengah mereka, papa, mama dan adikku.
Aku besok pulang!!
Hehehe

selamat ulang tahun, Nadhira Maiza!

- 24 Oktober 2012 -
hari ini adalah hari ulang tahun adik termuda ku, Nadhira Maiza Yofananda
Selamat Ulang Tahun, adikku.

Masih terlalu muda untuk bicara soal harapan padamu, kau masih terlalu kecil untuk mendapatkan ucapan "Happy birthday, wish you all the best", karena aku tau yang ada di pikiranmu saat ini hanyalah kado kado dan kado. Haha.

Rindu pagi dalam gubuk sederhana

Bau embun di tanah, suara kokok sang pejantan, jangrik yang msih betah bersua, aku rindu hiruk pikuk dalam rumah, yang meneriakiku dalam pagi buta..
Lalu papa mama bergantian memanggil namaku, supaya habis mimpi sejuta cerita dalam kosongnya pikirku. Kemudian tamat lelapan hari, aku datang dunia!
Hari ini, lagi, ku berkata pelan, aku datang dunia! Tuhan masih memberiku napas gratis, untuk merasakan aromamu, dunia, yang hanya sementara. Slamat pagi :)

Monday, October 22, 2012

Jadi untuk apa mengeluh jika tak menguntungkan apapun?
bila sebenarnya rindu akan suatu waktu untuk menyelami frasa
menenggelamkan diri pada ribuan huruf dan kata-kata
Jadi untuk apa berdusta bahwa tak bahagia?
bila sebenarnya masih bisa tertawa gila
tersenyum bebas menatap senja
Jadi untuk apa mengekang waktu untuk mengejar hampa?
bila sebenarnya yang diinginkan hanya satu dua
mimpi yang masih kuat teredam dalam mata
Jadi untuk apa berjalan jika tak punya makna?
bila sebenarnya harap pun tak punya
kosong melangkah tanpa makna 
Aku tak gila, 
hanya menggilakan diriku pada makna

Sunday, October 21, 2012

gila

Aku terhanyut (lagi). Dalam lautan kata-katamu, yang GILA tak biasa. Dalam kedalaman berpikir dan berimajinasimu, dalam kosongnya matamu yang mengaburkan segala hiruk pikuk pikiranmu.

Thursday, October 11, 2012

semangat calon clostridium

Assalamualaikum temans..
Saat saya menuliskan posting ini, ini sudah kelewat malam dan kelewat ngantuk. Tapi karena saya lagi suntuk, saya mau mampir ke sarang yang sering saya tinggal ini. Mau tau nggak saya tinggal kemana ini blog akhir-akhir ini? Uhuk uhuk, ga ada yang mau tau ya? Yaudah sih, saya juga mau curhat ini hehehe...

Saturday, October 6, 2012

untittled

Malam ini kacau balau. Saya nggak bisa nahan air mata karena ketakutan dikunciin pintu pagar kost. Entahlah, sepertinya bukan itu alasan utama saya kelepasan nangis, alesan smuanya itu udah numpuk jadi satu di ubun-ubun. Pengen marah tapi ditahan-tahan..

Thursday, October 4, 2012

Nilai tambah??

"Gimana, apa yang paling terasa beda dari SMA ke kuliah?" itu adalah pertanyaan papa saya semalam.

Wednesday, October 3, 2012

palsu

Aku ingin mati saja, teggelam bersama air memasuki tanah menuju laut. Lalu dunia akan menertawakanku. Dan aku terbang bebas bersama waktu. Ah, aku muak.

Thursday, September 27, 2012

Apakah kita manusia??

Kita disebut manusia bukan karena tangan kita.
Tapi karena akal.
Lalu mengapa kita sering menyelesaikan masalah dengan tangan kita? Bertawuran, memegang belati, pedang, sabit, rantai, amarah terkumpul di satu titik, tangan. Kemanakah akal kita saat itu? Pantaskah kita disebut manusia??

Sunday, September 23, 2012

Biar rindu ini memeluk angin hampa atmosfir ruang maya
Biar rasa ini meneguk racunnya
Biarkan segalanya berjalan percuma
dan
biarkan juga sebait doa terbang melewati barisan kota menuju tempatmu bersujud,
Sujud nyata untukNya
Lalu suatu waktu doa kita akan bertemu
bersinggungan dan membentuk garis kehidupan
untuk kau, pangeran berkuda putihku....

---------
Galau dikit bolehlah ya haha :D
no mention ini bukan untuk siapa2, sumpedeh

Thursday, September 20, 2012

Relativitas

“Kau tau teori relativitas?” Tanya sang Wanita kepada Prianya, jangkrik mengiringi hembusan napas mereka berdua.
“E=mc2?”  jawab Sang Lelaki datar, dia sedang melihat hijau di pelupuk matanya, pemandangan lembah di puncak yang berada di kakinya.
“Iya, E=mc2 tapi aku tak tertarik dengan rumus itu,” kata Sang Wanita datar.
“Lalu?” kata Sang Lelaki sambil menatap wanitanya.

Friday, September 14, 2012

twit 3

Aku ingin menenggelamkan pikiranku ke dalam segara kata-kata hingga menguap segala gelisah dan raguku.. Hilang dalam peradaban semu yang nampak kekal.

Thursday, September 13, 2012

Rumah dan seisinya

Ah rindu,
Rindu aku oleh ramainya rumahku
dan betapa kekanakannya pikirku dulu saat benar-benar ingin pergi merantau karena ingin jauh dari rumah. Rumah yang saat ini begitu aku rindukan.
Rumah mungil yang dibangun oleh tetes keringat bahkan air mata perjuangan mereka, kedua orang tuaku.

Saturday, September 8, 2012

Jepang!!!!

oke. Kegilaan saya muncul lagi. Mimpi saya membara lagi!
Saya harus pergi ke JEPANG pokoknya titik! Biarlah impossible di tangan saya, tapi tentu tidak impossible di tangan pemilik saya. Mimpi ini membara lagi efek buka-buka blognya Danang A. P. GILAAAA saya ingin sekali menuntut ilmu di negeri ini. Entahlah, saya ingin. Saya ingin.

Friday, September 7, 2012

suatu hari Nabi Muhammad SAW bertanya pada Imam 'Ali bin Abi Thalib, "Menurutmu, bagaimana istrimu?" imam 'Ali menjawab, "Ia adalah teman terbaik bagiku untuk ketaatan pada Allah." Nabi juga bertanya pada Fathimah tentang bagaimana Imam 'Ali dan dijawab, "Ia adalah suami terbaik." #FathimahAzZahra-thebook

Thursday, September 6, 2012

mata dan kawan-kawannya

Hallo Holla ! Selamat malam semuaaaa...

Postingan malam ini saya awali dengan keluhan tak apa ya? "Saya capeeek, tapi nggak rela dibagi-bagi" Lho? Iya malam ini saya capek sekali, tapi di belakang capek itu ada satu rasa lagi, saya senang. Senang karena kesibukan-kesibukan akhir-akhir ini ternyata tidak membuat beban bagi saya tapi menjadi sebuah kesenangan nyata. Hehehe. #modusgelap

Tuesday, September 4, 2012

kuliah, september, mana semangatku? mana?

Hallo hallo !
Wanshang hao.. (artinya : selamat malam)
hehe itu kosa kata bahasa Mandarin yang baru saya dapat dari buku yang saya baca di Gramedia sore tadi hehehehe..

Friday, August 31, 2012

twit 2

Lihat saja, Surya tak pernah lelah membagikan cahayanya pada Rembulan. Kenapa kita yang kerdil begitu jarang membagi kasih pada sesama (?)
Begitupun rembulan yang tak pernah mengeluh mengelilingi bumi. Mengapa kita yang diciptakan sempurna sering mengeluh dengan kehidupan yang singkat ini (?)
Dan Agustus terlewat tanpa meninggalkan sekeping dendam.
-----------
Ini akhir agustus dan saya bangga pada diri saya karena bisa melewatinya dengan senyum dan tawa! Smoga september benar-benar ceria :))
Happy September friend :))

Thursday, August 30, 2012

Haruskah saya jujur?

Pertanyaan aneh?
Ya pertanyaan aneh (mungkin). Haruskah saya jujur?
Andai saya bisa jujur.
Hey! Saya bisa kok bicara jujur dan menyelesaikan gemelut kebohongan dalam hati saya.
Tapi, bisakah dengan jujur akan menyelesaikan dan membereskan semuanya?
TIDAK!
Karena saya tak tau gaya kejujuran itu akan berakibat bagaimana. Saya tak tau.
Saya ingin jujur, tapi itu dilarang.
Aneh? Biar saja.

Tuesday, August 28, 2012

Dua topik pagi ini -

Meninggalkan pagi yang kian jauh dari kebutaannya, saya menemui dua topik yang sangat hangat pagi ini. Seperti teh hangat dalam cangkir keramik yang juga ikut menghangat.

Mau jadi apa negeri ini?

Mau jadi apa negeri ini??
Facebook tempat alayers ternyata belum sehat juga. Masih ada saja anak muda yang namenya puanjang dan ualay. Kalo saya mau juga saya bisa jadi alay nih sekarang, nama saya jadi Owliphieya Yoofanandwa. Aih tapi inget umurlah, udah mau kepala dua masa masih alay begitu.

Sunday, August 26, 2012

Happy Birthday!!

Ini telat dua hari sebenarnya, ah saya sendiri lupaaa kalau ternyata kelahirannya itu 24 Agustus bukan 26 Agustus ..
Selamat ulang Tahun blog saya, sudah setahun bersama saya yang suka kacau, semoga bisa bermanfaat untuk siapa saja :))
Yuk kita berdua melangkah bersama untuk menjadi sesuatu yang berguna bagi duniaa!!! Saranghae my blog ♥

twit 1

terpenjara dalam ruang emosi, terungkap aku dalam dinginku. Memendam asa menguapkan lara. Aku benci tarkapar dalam hening menusuk rindu.
Kadang untaian kata tanpa makna berani itu lemah dalam kejelasan. Ah, bosan aku dengan kata-kataku sendiri, tarlalu dangkal seringkali buram.

Paduli apa aku dengan suara. Ku hanya pedulikan makna juga kata. Apalagi mata, yang seringkali mengerling tapi tertipu oleh bayangan. Palsu, semuanya palsu.
--
Itu tiga twit favorit saya kemarin, beberapa jam yang lalu sih. Entahlah. Saya suka.

Die Hard lalu meracau kacau

Die Hard, as always. Die Hard, Free Life. Saya baru selesai nonton ini movie di tipi. Kenapa saya suka banget ya sama film action. Die Hard, The A Team, terus apalagi saya lupa haha. Eh katanya udah mau berhenti jadi cowok?? Nah iyasih, tapi emang cewek ngga boleh suka gitu sama film action?
Nah masalahnya nih, entah kenapa saya suka lagi nonton bola. Baru aja tuh si MU menang dari Fulham 3-2 aish biasa ajasih, orang di kandang sendiri juga, kalo kalah itulho yang luar biasa. Eh. Saya suka kacau ya kalo ngomong? Atau meracau lebih tepatnya? Ah tauk ah, saya mau jadi cewek pokoknya. Saya mau jadi cewek yg bisa beladiri dan pinter masak sekaligus!! Gila? Ah enggak ah, eh tapi tau nggak, yang paling saya inginkan itu adalah bertemu seseorang. Eh salah ding, bertemu dua orang, hihihihiii.. Sapa yooo?? Beliau adalah Sayyidina 'Ali dan Rasullullah SAW tentunya. Aaaah kacau kan saya? Ya sudahlah, biar kacau asal meracau *hloh* hihi selamat pagi, selamat berhari minggu... Semoga hari ini lebih baik dari hari kemarin. Suiiiiip!!!! :):):):):)

Tuesday, August 21, 2012

Reminder

Ini satu tulisan buat saya pribadi supaya nanti bisa jadi orang tua yg baik (dan benar). Suatu saat, jika saya sudah berkeluarga dan mempunyai keturunan, saya HARUS jadi orang tua yang demokratis :: mau mendengar, mau dikritik, mau dibenarkan, mau disalahkan. Saya tak boleh jadi orang tua yang suka menuntut anaknya untuk begini begitu tapi kenyataannya saya sendiri nihil. Sekian.

Saya HARUS pindah dari semua tempat yang pernah saya datangi. Doakan saya berhasil. Thanks

Saturday, August 18, 2012

Idul Fitri ke-19

Hello everybody :)
Selamat malam idul fitri!!
Ini malam idul fitri ke 19 buat saya dan insyaAllah Idul Fitri ke 19 juga buat saya, amin.
In this moment, dengan segala kerendahan hati dan menghilangkan keangkuhan diri, saya mau mengucapkan "Mohon maaf lahir batin buat semuanya". Maaf untuk lisan dan pikiran yang tak terjaga dan terbendung dari diri saya. Untuk teman sedoyo, dulur kabeh, yang sengaja mampir ke blog saya atau yang tak sengaja nyasar ke sarang saya ini. Maap yaaaa :)
Semoga bisa bertemu bulan ini lagi tahun depan, semoga semangat ramadhan terus menyala dalam hari-hari kita. Dan semoga ibadah kita diterima oleh Yang Maha Besar.
Well, selamat idul fitri 1433 H :))
Yok mulai dari nol putul yuk :)
Marhaban ya Syawal hehe

Friday, August 17, 2012

pulang

"Aku ingin pulang" kata Sang Wanita sambil menerawang. Sang Lelaki seketika tersentak, "Kenapa?" tanyanya, menata intonasi dalam suaranya yang tiba-tiba bergetar.
"Tak apa, aku hanya ingin pulang" jawab Wanitanya santai.
'Apa yang ada di pikiranmu hingga tiba-tiba kau ingin pulang, Wanitaku?' batin Sang Lelaki. Dia enggan bertanya, hanya menatap kosong lembah hijau yang kian kelabu di hadapannya.
Langit perlahan semakin memerah, mentari perlahan semakin tenggelam. Dan mereka melayang dalam pikiran masing-masing.

Selamat!!

Selamat ulang tahun Bangsaku
Selamat hari kemerdekaan bangsaku
Dan semoga engkau cepat merdeka, Negaraku
Kuharap ibu Pertiwi bahagia dan tak bersusah hati lagi dengan semakin bertambah umurnya
Aku bangga jadi bagian darimu, Indonesiaku :)


Thursday, August 16, 2012

16 agustus malam

16 Agustus malam
----- blank -----
Tak ada, saya ingin marah
untuk suatu hal beralasan tapi tak pantas untuk diloloskan,
saya ingin marah.
ini 16 Agustus malam
ya.
ini 16 Agustus malam
saya ingin marah, saya ingin menangis
untuk suatu hal beralasan dan tak lagi beralaskan
ini 16 Agustus malam
Saya ingin teriak
untuk suatu hal beralasan tapi tak bisa dilakukan
----
akhirnya saya dapat kesimpulan sementaranya

*ini tulisan tidak ditulis untuk dimengerti dan dipahami. Semakin anda tidak mengerti, itu semakin baik -___-*

Saturday, August 11, 2012

Tak lagi mengintip malu-malu, mentari menyapa dengan hangat, diiringi lagu merdu suara angin. Senja yang indah di dalam kereta. Anak-anak kecil menghitung gerbong dengan jari-jari mungil mereka, ada yang melambai da da da da, ada yang terpana dengan panjangnya. Kuning lembut nirwana dengan tambahan suara gesekan roda dengan relnya, menerbangkan rangkaian di sebuah ciptaan. Kereta, selalu menghadirkan nuansa berbeda dalam rangkaian waktu. Aku pulang.. --walau tak sebenarnya pulang---

Friday, August 10, 2012

Aku bisa jadi matahari, tapi bahkan menjadi sebatang lilinpun aku tak bisa. Aku bisa jadi rembulan, tapi bahkan menatap mataharipun aku tak mampu. Kini ku terpenjara dalam kehampaan pikiranku. Menatap dinding kosong ruang memori. Aku lumpuh karena waktu, terjerembab mematahkan daya. Setengah

Kapan aku pulang?

Then I know who you are. Lihatlah semua kembali ke kondisi awal, bukan titik awal.
Tiba-tiba aku muak dengan segala hiruk pikuk kehidupan. Aku muak dengan kota Malang. Aku malas dengan Jember. Aku bosan. Aku ingin marah tapi tak tau harus kuungkapkan pada siapa. Aku ingin marah. Aku muak aku bosan.
Satu hal yang membuatku tenang adalah tengah malam semalam, saat mendengar suara orang shalat di masjid.
Ah...
Kapan aku pulang??

Wednesday, August 8, 2012

Tak ada satupun materi berada di titik yang sama. Sebuah materi kasatmata yang sanggup membangun dan menghancurkan manusia di saat bersamaan. Berada di sebuah titik yang membuat raga dan pikiran berada di dua titik paradoksal memunculkan satu kesimpulan semu, kembali ke titik awal dimana tak ada satu lawan yang berkamuflase menjadi kawan baik. Lebih baik. Daripada berjalan dibelakang bayang bayang. Berani

Tak ada satu teori yang membuktikan apapun. Hanya keegoisan dan keangkuhan yang membakar, meruntuhkan postulat yang terbentuk berdasarkan keterbatasan. Sesungguhnya kebenaran absolut hanya milik Tuhan, yang takkan pernah diraih oleh mata maya manusia.

Monday, August 6, 2012

Kata papa, dan saya menyimpulkan

Hello everybody! :)

Baru saja saya tersadar suatu hal. Saya teringat sesuatu yang disampaikan papa saya, begini katanya "seseorang yang paling menyakiti adalah orang yang paling kita cintai". Ya tentu, seseorang yang paling kita cintai adalah seseorang yang jauh jauh bisa menyakiti kita selain orang-orang yang lain.

Dan saya juga teringat perkataan mama saya, "kalo orang lain menghina mama itu gak masalah, tapi mama gak terima kalo ada yang menghina anak-anak mama. Tapi rasanya kalo anak-anak itu ga dengerin mama itu ya sakiiit".

Dari kedua pernyataan tersebut saya bisa menyimpulkan bahwa, seseorang yang sangat dicintai mama adalah anak-anaknya. Ah tiba-tiba saya menyesal kemarin-kemarin hanya enak-enakan di rumah, dan menyesal karena tadi pagi melarang mama saya memasukkan kue kesukaan saya ke dalan kerdus karena saya sudah keberatan dengan barang bawaan saya. Ckck :(

Thursday, August 2, 2012

tanya (?)

Sebenarnya seberapa besar bumi ini? Merasakan jauhnya jarak Malang Jember yang pada peta tak sampai 10 senti saja sudah malas apalagi jarak dari ujung utara sampai selatan bumi ini. Jadi hey Bumi, seberapa besar dirimu??

Sebenarnya seberapa luas jagat raya ini? Membayangkan besarnya bumi saja tak mampu apalagi luasnya jagat raya. Matahari yang terasa dekat tiba-tiba menyentak, tak sedekat itu, dia jauh. Jadi hey jagat raya, seluas apakah dirimu?

Dan...
Sekecil apakah diri ini hingga berani merasa dan berlaku 'tinggi' ?

Dan lagi, Engkau, bukankah sungguh Maha Besar? Subhanallah..

Wednesday, August 1, 2012

Nanti?

"Suatu saat jika ingin menikah, siapa yang ingin kau nikahi?" tanyamu suatu hari.


"Seseorang yang nanti kucintai" jawabku tenang.


"Nanti?" tanyamu lagi, sepertinya heran.


"Ya nanti, karena siapa yang kucintai saat ini, belum tentu kucintai nanti" kau terdiam, entah mungkin heran dengan jawabanku, mungkin kau sudah menganggapku tak setia, ya mungkin.


"Kau tau kan, hatiku milik Dia, sepenuhnya milikNya, Dia berhak membolak-balikkan hatiku, siapa yang aku cinta hari ini, belum tentu sama untuk hari esok. Dan setelah pernikahan, siapa yang ku cintai, ku yakin Dia akan menjaganya sampai mati" kataku kemudian. Kau menatapku, entah apa yang ada di matamu, aku tak tau.

Tuesday, July 31, 2012

Langit

"Langit lagi?" tanya sang Lelaki sambil menatap wanitanya.


Sang wanita hanya tersenyum dan kemudian menjawab, "as always, bukan? Kau bosan menemaniku disini?" sedikit menggoda Lelakinya.


Sang Lelaki hanya terdiam, 'tentu tidak, Wanitaku' batinnya.


"Menatap langit itu harus kusempatkan, meski hanya sesekali" kata Sang Wanita pelan sambil memejamkan matanya, tangannya memeluk kakinya. Angin menemani mereka berdua, menghembuskan dingin perlahan.


Sang Lelaki menatap wanitanya, "Kau selalu ingin melihat Bulan dan bintang?" tanyanya. Wanitanya hanya menggeleng. "Lalu?" tanya Sang Lelaki lagi.


"Bukan hanya ingin melihat bulan ataupun bintang, terkadang mereka juga tak muncul bukan?" Sang Lelaki hanya menatapnya tanpa berkomentar 'aku hanya ingin mendengarmu' batinnya.


"Dengan melihat langit, kita akan merasa kecil, semakin memandang dan menyelami langit maka akan semakin merasa kecil dan kecil. Seringkali kita merasa besar, mudah sekali besar kepala. Dengan melihat langitlah kita bisa merasa kecil, membayangkan besarnya bulan ataupun bintang, ah betapa kecilnya kita yang diciptakan sebagai makhluk yang sempurna ini dihadapan Tuhan" katanya panjang.


"Ya, terkadang aku juga merasa besar, merasa sanggup melakukan ini dan itu padahal sesungguhnya ada Yang Maha Besar, yang tentu aku tak bisa menandinginya" kata Sang Lelaki menimpali.


"Kita juga terkadang merasa berada di tempat tertinggi, padahal kita tak kan bisa ke tempat tertinggi jika di dunia kita sudah merasa tinggi" kata Sang Wanita menerawang.


"Ah Entahlah" kata mereka bersamaan dan kemudian tertawa

.

--------
agak kacau ya?

Friday, July 20, 2012

Sesekali

“Kau tak bosan memandang birunya pantai?” Sang Lelaki bertanya pada wanitanya. Sang wanita hanya menggeleng sambil terus melihat birunya pantai.

“Juga putihnya buih ombak?” tanya Sang lelaki lagi. “Itulah alasanku menyukai pantai, birunya, ombaknya, anginnya, semuanya” kata Sang wanita sembari tersenyum.

Angin senja membelai mereka berdua, menerbangkan ujung kerudung sang wanita dan menyejukkan bulu kuduk sang Lelaki.

Thursday, July 19, 2012

apakah aku sudah mati?

Ada kerut di matamu, "kau lelah?" tanyaku. Kau diam tak menjawab. Kulihat posturmu, kau lebih kurus dari biasanya, "apa yang kau pikirkan?" tanyaku lagi, dan lagi-lagi kau tak menjawab.
Teleponmu berdering, sebuah nama menyala di layarnya. Kau bisa mendengar dering lagu favoritmu dari teleponmu. Aku mendengarmu bercakap-cakap, kau tersenyum saat mendengar suaranya, aksen bicaramu berubah, kau bahagia. Aku menunggumu selesai dengan urusanmu. "Sudah?" tanyaku lagi. Kini kau diam, melanjutkan kesibukan dengan komputermu. "Kenapa kau tidak menghiraukanku? Kenapa?" tanyaku, parau mulai muncul dari suaraku. Aku terdiam, menahan amarah dalam darahku.
"Kau masih diam?" tanyaku lagi memandangmu. "Bahkan kau tak menatapku sekalipun!" kau masih diam. "Kau!" aku lelah, waktuku tak banyak. "Baiklah, aku pergi!!" tiba-tiba muncul semua memory dalam kepalaku. Aku tak peduli!
Kucoba menggapai gagang pintu kamarmu. Hei kenapa aku tak bisa menggapainya, ah mungkin aku bisa mendobraknya. Kudekati pintu itu, mngumpulkan segenap tenaga untuk mendobraknya. Tercengang, aku bisa melewati pintu tanpa mendobraknya, bahkan tanpa kubuka pintunya. Ah, apakah aku sudah mati?
----------------

Tuesday, July 17, 2012

statisdinamis

seperti jarum jam yang setia pada waktu
seperti debu yang tunduk pada angin
seperti matahari yang menjauh dari bumi
seperti air dengan siklusnya
seperti itulah aku mencintaimu, statis yang berusaha selalu dinamis
-------
Hehe maap maap ini rada ngaco

Wednesday, July 11, 2012

Depan dan Belakang

Saat kita menghadap ke depan dan searah dengan perjalanan, visualisasi terasa seakan kita semakin mendekat pada tujuan.
Saat kita menghadap ke belakang dan berlawanan arah terhadap perjalanan, visualisasi seakan kita semakin menjauh dari garis start.
Keduanya, mungkin lebih baik melihat dari sudut pandang semakin dekat ke tujuam karena melihat dari semakin jauhnya dari garis start belum merefreksikan bahwa kita semakin dekat dengan apa yang kita kejar.
Ini tentang kereta, setelah pergantian kepala di stasiun bangil :))

Saturday, July 7, 2012

Mati rasa

berjalan santai tanpa beban, aku bertemu denganmu. Kau duduk meringkuk dalam sudut ruanganmu. Menggenggam sebuah lilin dengan cahaya yang kian cemerlang. Kau menatapku. Aku tersenyum. "Kau mau mengajakku pergi dari sini?" tanyamu yakin. Aku terdiam, tersenyum. Bukan, bukan iya jawabku. "Atau maukah kau membawa lilinku pergi?". Aku terdiam, tentu aku tak bisa mengajakmu pergi, idealismeku menahanku, teoriku runtuh, meski kau membuat segalany lebih mudah dengan lilinmu itu. Aku masih diam, dan kau hanya menatapku. Tak bisakah kau membaca mataku? Bacalah, karena aku tak bisa berkata-kata. Bahkan untuk menggeleng dan menganggukpun aku tak bisa. Jadi bacalah.

*ga jelas ya?* haha :D

Monday, June 25, 2012

Gift :)

Ehem ehem.. Hehehe
Ini saya mau -sedikit- pamer nih, sebenarnya saya dapat paket hadiah dari TBI ini sudah agak lama, sekitar sebulan yang lalu. Ini adalah hadiah lomba flash fiction TBI yang bekerja sama dengan blogfam, tulisan ini yang berhasil membuat saya menjadi salah satu pemenang. Hadiahnya bisa dilihat sendiri difoto ini. Okesip, pamer saya kali ini buat mengajak teman-teman untuk ayo rajin-rajin menulis dan berani untuk mencoba, karena keberuntungan saya kali ini juga berawal dari keisengan saya untuk mencoba. Ayo menulis!! :))