Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, May 24, 2016

Pagi dan Cita Rasanya [#FlashFictionYummyLit]


Hari beranjak mendekati petang, sementara "warung cantik" ini semakin ramai dikerubungi muda-mudi untuk menghabiskan apa yang orang sebut dengan malam minggu. 

Begitu juga aku. 

Aku sudah memesan satu hidangan yang paling kau suka. “Aku tak perlu hidangan penutup yang lain,” katamu kala itu, coklat powder belepotan di sekitar bibirmu. “Memang rasanya ada sedikit pahit, kau tau kenapa?” tanyamu.

Aku seorang yang tak mudah bicara pada orang baru, berbeda denganmu yang langsung tak kenal malu. Tapi berbeda lagi dari biasanya, aku nyaman berbicara dengan orang asing sepertimu. Aku menggeleng menanggapi kicauanmu. 

“Pahit ini karena ada kopi sebagai ingrediennya, kafein yang menciptakan cita rasa pahitnya,” lalu kau kembali mengunyah satu sendok tiramisumu. Ya, itulah hidangan favoritmu, tiramisu

Aku melihatmu seakan kau tak akan pernah bisa lagi makan, begitu menikmati. Entah mengapa aku tersenyum tiap kali melihat ekspresimu setelah merasakan pahit yang kau bilang. 

“Tapi, tidak hanya pahit,” katamu sekali lagi. “Juga ada cita rasa manis, karena ada gula sebagai ingredien lainnya. Dan juga kau tak perlu mencari hidangan lainnya, ini sudah berenergi tinggi.” 

“Kenapa?” tanyaku. Aku tak tau menau soal kue dan ingrediennya. 

Kau menyelesaikan sepiring tiramisu-mu, “telur menyumbangkan kalorinya untuk si tiramisu,” katamu seraya mengulurkan tanganmu, “senang berkenalan denganmu. Pagi.” Aku mengernyit. “Pagi?” tanyaku. 

“Iya, namaku Pagi. Selamat malam, Wira.” Kemudian kau berlalu. 

Thursday, May 19, 2016

Zenuh

Kali ini aku tak tau, kali ini aku tak kenal. 
Siapa yang ada di kepalaku beberapa hari ini. 
Siapa yang menempati ruang emosiku. 
Sudah lama tak berjumpa. 
Dengan harimau yang tidur panjang, jarang mengaum. 

Kali ini aku tak tau, kali ini aku tak mengenal. 
Diriku sendiri. 

Sudah ku penuhi kebutuhan sampinganku. Pelarian yang selama ini aku andalkan. Sudah beberapa bab aku tuntaskan, menuju setengah buku. Belum rampung memang, tapi setidaknya aku sudah bersenang-senang melahap beribu kata. Tentang cerita lama, seribu tahun lebih. Di daerah padang tandus sana. Belum tuntas, karena memang tak ku niatkan untuk menuntaskan. Sudah ku bilang, ku hanya ingin bersenang-senang sebentar. 

Monday, May 2, 2016

Pelarian