Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, February 25, 2017

Di balik kelopak mata


“Aku ingin menemukan cinta seperti itu,” katamu, memecahkan sepi yang mendadak ada setelah ku bercerita sekian bab cerita pilu. Tentang pertemuan dan perpisahan, tentang senyum dan air mata, tentang paradoks dan kontradiksi yang selalu beriringan.
 
“Cinta sejati?” tanyaku, memancingmu. 

“Benar!” serumu, sambil tersenyum dan bersemangat. 

“Coba cari saja di dalam lemari, di atas meja, atau di bawah kolong kasurmu. Siapa tahu ketemu.” Asal saja ku jawab seperti itu. 

“Ah kau pikir aku mencari kecoak?”

Aku tertawa terbahak. Tak menyangka jawabanmu seperti itu. Lalu kau diam, mencipta hening panjang lagi. Aku datang ke tempatmu bukan untuk membuatmu berpikir, tapi sengaja untuk mencipta senyum di raut mukamu yang telah lama mendung. Meski tak kelabu. 

“Bukankah cinta itu selalu ada di balik kelopak matamu?” tanyaku, mencoba memutus hening.

Monday, February 20, 2017

Lintasan


Lintasanku adalah lintasan yang sepenuhnya milikkku. Begitupun lintasanmu adalah sepenuhnya milikmu. Lintasannya juga begitu, sepenuhnya miliknya. Awal langkahku adalah sendiri, maka langkah terakhir pun akan selalu sendiri. Tak peduli seberapa jauh, tak peduli seberapa dekat. Awal hingga akhir aku akan sendiri dalam lintasanku sendiri.