detak itu menakutkanku
akan kehilangan yang semu
detak itu menamparku
yang selalu melempar tanda seru
aku bukanlah kamu
aku adalah aku
selalu menakutkan bagiku
Seakan menelan wajahku sendiri, seakan menggigit lidahku sendiri. Aku takut akan keberadaanku sendiri, memaksaku memecahkan batu yang ku tumpuk menjadi pijakan untuk berdiri. Cermin yang selalu berada di setiap langkah, yang kuletakkan supaya selalu mengingatkan siapa aku, ku injak berantakan, pecah!
Aku. Ketakutan menghadapi apa yang ada di pikiranku, menjelma menjadi batu sandunganku sendiri. Menjatuhkanku telak sampai ke sana, ke jurang kemurungan.
berjelaga dalam dada
ditutupi tapi keluar asapnya
menghitam kelam
menakutkan
Apalah, jika A disini B disana. Lantas apa yang benar? A? B? atau C?
aku terlalu menakutkan untuk diriku sendiri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment