Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, July 20, 2019

Kau Tahu

"Apakah kau mencintainya?" tanyanya sambil melirik perutku. 
"Tentu, dia alasanku bertahan hidup."
"Bukan untuk dirimu sendiri?"
"Selama ini aku hidup untuk kedua orang tuaku. Kini untuknya."
"Sejak kapan kau kehilangan dirimu sendiri begini?" tanyanya, ada nada sedih pada suaranya, justru ingin membuatku tertawa. 
"Kau tau itu," jawabku akhitnya menahan tawaku.

Rindu Kembali

"Sudah berapa lama kau tak menulis?" tanyanya sinis. Pertanyaan pertama setelah sekian bulan lamanya, dia lontarkan dengan nada sinis. 
"Entah," jawabku malas-malasan. 
"Tidak rindu?" masih dengan nada sinisnya. 
"Rindu. Seakan kehilangan diriku sendiri, kehilangan arti dari diriku sendiri."
"Itu karena kau menilai bahwa kau ada saat kau berpikir dan menulis," komentarnya lagi.
"Ya. Kau sangat mengertiku."
"Jadi apakah kau akan berpikir dan menulis lagi?"
"Tak tahu," kali ini aku meragu.
"Lantas buat apa kau kembali?"
"Aku merindukan diriku sendiri."
Tak ada pertanyaan lagi. Dia selalu mengerti aku. Pertanyaannya hanya ingin menggiringku pada kesimpulan akhir ini. Dia selalu tau jawabanku atas pertanyaannya. Aku. 

----