Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, June 29, 2013

I have no other words to post, 
I have no other story to tell
I just have a feel to share
that honestly I don't like to share that story again
If I talk about it, it doesn't mean that I'm still
If I talk about it, it doesn't mean that I'm stuck
I have off with everything about that,
I talk, I tell, I write, 
because there's something everybody must know and feel,
that everything we feel now, tomorrow won't be the same

Bu Sa Na Da

Wanita tak berbusana.
Apa yang kau pikirkan tentang wanita tak berbusana? Yang ku pikirkan adalah ibu pertiwi. Bukankah dia seorang wanita? Ibu pertiwi seorang wanita.

Tanpa busana. Apa yang kau pikirkan dengan tanpa busana?
Bu sana busa na. Bu. Da. Ya. Busana, budaya.
Ibu pertiwi adalah elok bangsa ini, terbentang dari sabang hingga merauke, hijau biru kuning dan coklat. Berkelok-kelok alir tirta sampai muara biru. Berbeda pekat bahasa dalam lidah antar daerah. Ibu pertiwi, eloknya lambaian kelapa di sepanjang garis lekuk tubuhnya. Ibu pertiwi, elok tanpa busana?
Busana. Budaya. Apalah arti sebuah bangsa tanpa budaya. Budaya adalah penghias tak bisa lepas, penjaga kehormatan agar tak tergilas. Budaya adalah permata, mahkota tanpa singgasana. Budaya adalah bangsa kita, kaya akan budaya. Tanpa budaya, ibu pertiwi bagai wanita tak berbusana.

cita

"Memangnya setelah lulus kamu pengen kerja dimana?" dia bertanya setelah menjelaskan tentang keinginannya setelah ini yaitu menjadi pegawai di perusaahaan X. Aku diam. "Ha?" aku berpikir, aku tak tau aku ingin bekerja di mana, aku tak menentukan satu perusahaan pun untuk mengaplikasikan ilmuku yang masih dangkal.
Kemudian hening di antara kami. Aku tak tau aku ingin ke mana. Mengapa tak seperti dulu saat masih kecil. Pikiranku tersedot ke masa lalu. Masa saat aku begitu mudahnya menentukan pilihan ingin menjadi apa.
Aku pernah menuliskan menjadi guru, aku pernah menuliskan ingin menjadi arsitek dan akhirnya aku hanya menuliskan ingin keliling dunia. Saat di masa pertengahan sekolah menengah, aku begitu ingin menjadi dokter.
Sekarang, jika ditanya aku ingin menjadi apa, selalu kujawab sekenanya, "aku ingin jadi presiden." Semakin bertambah usia, semakin banyak yang dipertimbangkan, semakin tak mudah menentukan ingin menjadi apa. Aku, tak menentukan ingin menjadi apa, aku ingin keliling dunia, aku ingin hidup seribu tahun lamanya, aku ingin bahagia, sesederhana itu. Jika mungkin ada satu profesi yang ingin ku lakukan adalah, aku ingin menjadi....

Wednesday, June 12, 2013

Malang dipeluk gurita

Malam ini gurita memeluk Malang Raya, jadi gelap gulita tak ada cahaya. Sedangkan di sisi lain TPP 2011 besok akan berperang melawan musuh jahat berupa robot Alat dan Mesin Pengolahan, redup semua semangat yang sudah kelam akibat materi yang menggila. Amunisi belum siap untuk diluncurkan. Dehumidifier, Kondensor, High Pressure Processing dan Tranducer akhirnya tertelan gurita yang tak kasat mata.

Tapi ternyata, dunia antariksa tak mati listrik. PLN di sana punya cadangan listrik luar biasa! Coba lihat langit di atas sana, lampu masih gemerlap, dunia malam masih belum dimulai. Coba Malang tak didekap gurita, lampu antariksa tak akan terraba seterang nyala. Hey! Nanti ya, suatu saat mari kita nikmati dunia malam antariksa di tepi gulungan ombak :)

#selip
#lupakanAlsin

Monday, June 10, 2013

Phi Brain ~

Phi Brain.
Kepala Sekolah, JIkugawa, Gammon, Cubic, Ana, Kaito, Nonoha, Rook, Bishop
Saya baru saja menyelesaikan season 1 anime pertama yang saya tonton, Phi Brain, 25 episode, 30 menit untuk tiap episode. Anime ini sebenarnya adalah anime yang sering diceritakan teman saya, si Mot. Sebelumnya saya tak terlalu suka dengan anime, ya karena memang tak pernah mencoba melihat haha. 

Phi brain adalah salah satu anime yang isi ceritanya tentang puzzle. Ya, bukan puzzle yang biasanya dimainkan anak kecil begitu, ini puzzle 3 dimensi kebanyakan. Tokoh utamanya adalah Kaito yang memiliki julukan Einstein. Lalu sahabat-sahabat Kaito, Nonoha, Gammon atau Galileo, Cubic atau Edison, Ana atau Da Vinci, dan Jikugawa sebagai Newton. 

amarah

"Buat apa kau menulis?"
Pertanyaan retoris. Kau tau jawabannya tapi tak pernah mengakuinya. Buat apa aku menulis katamu? Kau pikir buat apa? Tentu untuk menuliskan sajak patah, lirik sendu, cerita basah dalam pikiranku yang bermata. 

"Itu saja?"
Lagi-lagi, pertanyaan retoris. Kau ingin membuatku kesal? Tentu bukan hanya itu! Karena aku ingin hidup seribu tahun!

"Sesempit itu?"
Baguslah, teruskan saja kau bertanya untuk membuatku marah. Karna aku lemah dalam urusan verbal, lalu dengan apalagi ku sambung lidah jika tidak dengan aksara kata? Sudah cukup?

"Belum."
Terserah, kau membuatku gila!

Friday, June 7, 2013

LAGA PRAJA

Hai selamat malam :)
Saya baru saja ngobrol dengan teman SMA saya, saudara seangkatan di PMR, well tiba-tiba saya jadi kangen sama PMR, rumah kedua saat masih muda dulu.

PMR Merpati Muda, ini adalah organisasi paling kece se Jember (menurut saya loh ya, jangan protes!). Slayernya merah, PDLnya biru, topinya biru, satdiklatnya merah. Kalau pakai pakaian lengkap macem gitu langsung deh saya merasa keren, haha.

Banyak cerita yang bisa dikenang selama tiga tahun di SMA bersama PMR ini, salah satu cerita ada di perlombaan yang kami ikuti. Selama saya masih jadi anggota aktif, PMR mengikuti tiga lomba, pertama LAGA PRAJA Airlangga 2K8 di Unair, LAGA PARAMADUTHA di UNEJ dan yang terakhir JUMBARA yang diadakan oleh PMI Jember. 

LAGA PRAJA Airlangga.
satu tim PMR MERPATI MUDA
Ini kami ikuti saat saat saya masih bertittle calon junior, masih belum resmi jadi anggota PMR karena masih belum mengikuti diklat. Saat itu ada beberapa cabang lomba yang kami ikuti, ada PP (Pertolongan Pertama), PK (Perawatan Keluarga), PRS (Pelatihan Remaja Sebaya), CC (Cerdas Cermat), DU (Dapur Umum) dan Pendirian tenda yang saya lupa itu namanya apa hehe. Waktu itu saya mengikuti lomba PK saja, bersama Martha dan Rachmi, teman seangkatan saya. Saat latihan kita hanya bertiga saja, bergantian dalam posisi narrator, perawat dan pasien. Saya paling suka jadi perawat, nggak banyak cincong dan hanya kerja saja, walau kadang saya juga seneng jadi pasien karena kerjanya cuman tidur. Haha. Sebulan lebih kami berlatih, dari latihan rutin sampai TC (training center) kami jalani. Menurut saya, dari sekian TC yang pernah saya jalani, TC pertama adalah TC yang paling keren, waktu itu banyak alumni yang datang jadilah kami semua para peserta lomba ‘kena’. Dari latihan rutin sampai TC inilah sebenarnya yang membentuk kami jadi lebih solid, sangat!


kucari ingar dalam sendu matamu,
yang kutemukan adalah kosong bait tanpa rima
kucari peluru dalam rajam lidahmu,
yang kutemukan hanya merdu dalam lirikmu yang patah
ah siapalah hati yang kau rindu,
aku ingin tau nama yang terselip dalam doamu
agar musnah jalinan kode dari tempurungku
yang memerintah jantung berdetak lebih cepat
saat kujumpa matamu...
kelambu

Thursday, June 6, 2013

judulnya cita dan cinta

"Hai," sapanya tiba-tiba. Hebat benar, baru sekejap mata aku melamun, dia sudah duduk di sampingku. Baju merahnya mulai kusam, dan dia tak pernah peduli meski ku kata puluhan kali bahwa kaus itu sudah tak layak untuk dikenakan.
"Hallo, kau tambah kurus saja," kulihat wajahnya yang semakin tirus, tulang pipinya menonjol dan matanya sedikit merah.
Dia tersenyum. "Kau sendiri tambah gemuk," balasnya.
Hahaha. Aku tertawa, ya, ku akui aku semakin berisi, celana-celanaku sudah tak cukup untuk ku pakai. Kesal aku.
Dia melihat cakrawala dengan senyumnya, memandang ujung awan senja dengan lengkung di bibirnya. Angin menerbangkan ujung rambutnya dan ujung kerudungku. Aku berbeda empat tahun dengannya, dia lebih muda daripada aku.
"Lihat tuh rambutmu mulai kusam, bercabang lagi," kataku kepadanya. Rambutnya semakin hari semakin merah, namun tetap tebal seperti biasanya. Rambut di bawah bahu itu hari ini diurai, tak diikat seperti biasanya.
Dia menyengir. "Apa kabar rambutmu?"
"Haha, baik-baik saja. Ngomong-ngomong aku rindu dengan celana pendek itu," aku menunjuk celana pendek jeans kebesarannya.
"Eits, kau tak boleh lagi memakai celana seperti ini, hahaha. Hahaha, kau suka dengan rok itu?"

Tuesday, June 4, 2013

Pemahaman

Seringkali pemahaman timbul karena adanya proses pengulangan, tidak serta merta muncul saat pertama membaca atau berjumpa.
Bisa disamakan seperti saat kita bertemu dengan seseorang, lantas sedikit banyak kita 'tau' bagaimana penampakan dan tingkah lakunya. Ya, sekedar tau adalah proses pembentukan persepsi saat hanya sekali bertemu. Sedangkan memahami seseorang adalah hasil dari suatu proses, dari tau selanjutnya mencari tau, menelaah, mengkaji, lalu persepsi berbeda terbentuk dan akhirnya memahami.
Seandainya konsep belajar seperti itu, luar biasa jadinya. Membaca suatu materi sekali maka akan terbentuk pengetahuan. Lalu mengulang, mengkaji, dengan cara mencari tau lebih lanjut, maka pengetahuan itu tidak akan dangkal, timbullah pemahaman.
Iya, begitulah racau saya malam ini.
Ini efek radikal bebas yang begitu menarik di kepala saya. Karena adanya radikal bebas itulah maka antioksidan tidak sia-sia. Ah, tiada yang diciptakan sia-sia bukan?? :)

Monday, June 3, 2013

waiting

waiting...
menunggu.
is boring?
ehm..

oke. Hai hai.. 
Siapa yang sedang menunggu? menanti? waiting? Hayo ngacung! Bagaimana rasanya?
       Saya juga sedang menunggu saat ini. Ada beberapa hal yang saya nantikan. Pertama, pengumuman sebuah lomba yang saya ikuti beberapa minggu yang lalu, katanya sih diumumkan 12 Mei kemarin tapi sampai sekarang tak ada. Okelah, hehe meskipun diumumkan kapan juga, saya tak terlalu yakin akan dapat nominasi, heuheu. Cerita yang saya kirimkan gueje hehehe. Titik. Hal kedua yang saya nantikan beberapa hari yang lalu adalah pengumuman panitia. Sekarang sih sudah ada pengumumannya, tidak sesuai dengan apa yang benar-benar saya harapkan. Tapi......