Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, June 10, 2013

amarah

"Buat apa kau menulis?"
Pertanyaan retoris. Kau tau jawabannya tapi tak pernah mengakuinya. Buat apa aku menulis katamu? Kau pikir buat apa? Tentu untuk menuliskan sajak patah, lirik sendu, cerita basah dalam pikiranku yang bermata. 

"Itu saja?"
Lagi-lagi, pertanyaan retoris. Kau ingin membuatku kesal? Tentu bukan hanya itu! Karena aku ingin hidup seribu tahun!

"Sesempit itu?"
Baguslah, teruskan saja kau bertanya untuk membuatku marah. Karna aku lemah dalam urusan verbal, lalu dengan apalagi ku sambung lidah jika tidak dengan aksara kata? Sudah cukup?

"Belum."
Terserah, kau membuatku gila!

0 comments:

Post a Comment