Hai selamat malam :)
Saya baru saja ngobrol dengan teman SMA saya, saudara
seangkatan di PMR, well tiba-tiba saya jadi kangen sama PMR, rumah kedua saat
masih muda dulu.
PMR Merpati Muda, ini adalah organisasi paling kece se
Jember (menurut saya loh ya, jangan protes!). Slayernya merah, PDLnya biru,
topinya biru, satdiklatnya merah. Kalau pakai pakaian lengkap macem gitu
langsung deh saya merasa keren, haha.
Banyak cerita yang bisa dikenang selama tiga tahun di SMA
bersama PMR ini, salah satu cerita ada di perlombaan yang kami ikuti. Selama saya
masih jadi anggota aktif, PMR mengikuti tiga lomba, pertama LAGA PRAJA
Airlangga 2K8 di Unair, LAGA PARAMADUTHA di UNEJ dan yang terakhir JUMBARA yang
diadakan oleh PMI Jember.
LAGA PRAJA Airlangga.
satu tim PMR MERPATI MUDA |
Ini kami ikuti saat saat saya masih bertittle calon junior,
masih belum resmi jadi anggota PMR karena masih belum mengikuti diklat. Saat itu
ada beberapa cabang lomba yang kami ikuti, ada PP (Pertolongan Pertama), PK
(Perawatan Keluarga), PRS (Pelatihan Remaja Sebaya), CC (Cerdas Cermat), DU
(Dapur Umum) dan Pendirian tenda yang saya lupa itu namanya apa hehe. Waktu itu
saya mengikuti lomba PK saja, bersama Martha dan Rachmi, teman seangkatan saya.
Saat latihan kita hanya bertiga saja, bergantian dalam posisi narrator, perawat
dan pasien. Saya paling suka jadi perawat, nggak
banyak cincong dan hanya kerja saja, walau kadang saya juga seneng jadi pasien karena
kerjanya cuman tidur. Haha. Sebulan lebih kami berlatih, dari latihan rutin
sampai TC (training center) kami jalani. Menurut saya, dari sekian TC yang
pernah saya jalani, TC pertama adalah TC yang paling keren, waktu itu banyak
alumni yang datang jadilah kami semua para peserta lomba ‘kena’. Dari latihan
rutin sampai TC inilah sebenarnya yang membentuk kami jadi lebih solid, sangat!
Martha, Rachmi dan Saya! |
Ketika lomba dimulai, alumni-alumni yang kuliah di Surabaya pun
ikut menemani lomba, ah disinilah saya mulai jatuh cinta dengan PMR. Perlombaan
diadakan selama 3 hari dua malam di UNAIR kampus C. kalau tidak salah lomba
yang saya ikuti berada pada hari kedua, dan kalau tidak salah juga dimulai
sejak pagi. Tahap pertama lomba PK yaitu tes tulis yang dilakukan secara
serentak oleh semua tim, kami bertiga mengerjakan dengan yaaah lumayan lancar,
tidak terlalu lancar, karena sesungguhnya saat latihan saya tidak terlalu
menghapal, hehehe. Barulah setelah itu lomba yang sesungguhnya yaitu
praktiknya. Lomba diadakan di ruang yang berbeda dan dilakukan secara acak,
urutannya saya nggak tau bagaimana, yang pasti waktu itu kita bertiga dilanda
kebosanan yang amat sangat, bagaimana tidak, disuruh menunggu yang tak tau
harus berapa lama dalam ruangan itu saja, waduuh. Jadilah kita bercerita ngalor
ngidul sampai tertidur hehehe. Waktu saat dipanggil panitia, kita masih dalam
nyenyaknya tidur, yah hampir saja bablas *ampun mbak Sof, ampun*, akhirnya kita
bangun dan cuss ke ruang lomba.
Di ruangan lomba, luar biasa, satu ruangan terdapat tiga tim
yang praktik secara bersamaan, matilah matilah, bising luar binasa. Pertama kami
mengambil lotre untuk menentukan posisi kami saat praktik, 1 untuk narrator, 2
untuk perawat dan 3 untuk pasien. Dan tara! Saya jadi perawat hehe. Martha jadi
narrator dan Rachmi jadi si pasien. Setelah itu barulah kami mengambil lotre
lagi untuk materi apa yang kami praktikkan. Dan ternyata kami mendapat materi
praktik : mengganti sprei dengan pasien. Mati! Kami tidak pernah latian materi
itu, hanya latihan ‘cukup tau’ saja karena menurut persepsi kami, materi itu
tidak ada di juklak juknisnya. Sudahlah akhirnya kami tetap mempraktikkannya meskipun
jadi kacau. Hahaha. Entah skor kami berapa waktu itu.
Banyak cerita yang dapat saya kenang saat itu, dari cerita
suka sampai duka. Dukanya sudah lupa sekarang, tapi sukanya masih mengendap
entah sampai kapan. Satu duka mungkin hanya tentang tak berhasilnya kami
mendapatkan juara umum (yaiyalah parah begitu lombanya), kami hanya mendapat
kan dua piala (kalau nggak salah), saya lupa. Sukanya dan lucunya tentu banyak.
- Kami sulit mendapatkan air untuk mandi di kampus UNAIR ini, airnya tidak mengalir, hadeh dasar Surabaya. Pada akhirnya kami bisa mandi di masjid dekat jalan raya, entah itu dimana, yang pasti, sebelum shalat subuh kami sudah berangkat untuk mandi.
- Lomba PP : diikuti oleh 6 orang dan ada beberapa posisi pada lomba PP yaitu ketua, kurir dan empat anggota lainnya tak ada jabatan khusus, kecuali anggota nomor enam yaitu pasien :p Kurir adalah pembawa bendera, atau kalau bisa dibilang sih seperti korlapnya, atau yang mblusuk-mbusuk mencari jalan untuk mencari jalan. Waktu itu ketuanya adalah Tiwi, teman seangkatan saya, perempuan, dan apes hahaha. Kenapa apes? Karena posisi ketua adalah di samping kiri saat mengangkat korban di tandu. Dan ketiga posisi yang lain diiisi dengan tiga lelaki jangkung hehehe. Korbannya sendiri yaitu mas Fajar, senior saya, sedangkan kurirnya Mbak Dina, tiga anggota yang lain yaitu Ari, Andi dan mas Adit. Hehehe hahaha tapi mereka berenam masih beruntung karena setelah lomba mereka menghabiskan makanan hasil peserta lomba Dapur Umum.
- Dapur umum, hahaha. Saya tak tau detail cerita di lomba ini, yang saya ingat hanya saat itu karena tidak membawa saringan untuk teh, akhirnya ada seorang peserta dari tim kami yang menggunakan serbet untuk menyaring teh, kreatif! Hahaha. Entah masih banyak cerita lucu saat lomba ini, sayang sekali saya tak ikut, eh nggak apa-apa ding :p
- Pendirian Tenda : eaaak ini lagi lomba terakhir yang luar biasa, heuheu. Kami tak berhasil mendirikan tenda super besar itu, haha. Dasar tak pernah latihan, bagaimana bisa mendirikan tenda, yang ada, saat mendirikan tenda itu malah tendanya terbalik. Saya hanya bisa ketawa ngenes dari kejauhan. Ya sudahlah, asal ada pengalaman.
- Apalagi ya? Banyak lagi, ada yang mau menambahkan?
Untuk cerita LAGA PARAMADUTA dan JUMBARA nanti lagi.. :D
Interarma!
SMASA!
0 comments:
Post a Comment