Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, May 20, 2017

Lagi...


Takut-takut kau nyalakan sebatang lilin yang kau punya
Dalam sudut yang kau anggap tak berbahaya
Kau lindungi dari angin dan hembusan napasmu sendiri
Seakan kau lupa
Lilin hanya punya segaris sumbu
Yang panjangnya tak seberapa, dibandingkan ketakutanmu yang sempurna
                Kau berjalan maju, tapi pikiranmu mundur, kembali pada beberapa jam lalu. Saat amarah menguasaimu, tapi kau padamkan seketika saat bertemu dengan amarahnya. Pertanyaan itu kembali bermunculan dalam kepalamu. Pernyataan-pernyataan itu kembali hadir setelah tidur pulasmu. Aku tau, kau tak sekuat itu. Kau rapuh, kau bisa marah, tapi kau benci mengeluarkan air mata di depan mata lainnya. Maka, ketika merah sembab kedua matamu, aku bisa paham. Kau menangis semalaman, hanya karena menjaga perasaan orang lain, sementara hatimu sendiri berdarah.
Apa kau sanggup terus bertahan
Sementara serangan terus mematikan