“Aku tak mau jadi
seperti huruf c dalam ejaan Inggris. Dia menjadi k dalam hadapan a, o dan u,
lantas menjadi s di hadapan e dan i. Tak pernah jadi diri sendiri.”
“Aku mau jadi c.”
“He?”
“Menurutku justru c
serba bisa, bukankah dia bisa dibeberapa kondisi dan mudah beradaptasi?”