Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Thursday, March 17, 2016

A Thought and Task - Free Day. I need it, asap

"Aku tak mengenalmu!" bentakku kasar. Amarah sedang menguasaiku.
Bagaimana aku bisa tak mengenalmu seperti ini, ini sudah keterlaluan. Kau tidak seperti biasanya. Aku tak bisa lagi meramal kenapa dan apa. 
"Ada apa? mengapa kau berubah begini?" tanyaku lagi, sedikit menahan nada-nada tinggi yang mungkin terlontar.
Kau diam saja bagaimana aku tau? aku sudah mencoba beberapa hal, tapi kau tetap bergeming. Kau biarkan panas itu bersarang dalam tubuhmu, sementara lidahmu tak suka mencecap yang pahit, dan kakimu tak suka melangkah menuju yang berbaju putih. 
"Jadi aku harus bagaimana?" rasanya pertanyaan ini kuajukan untukku sendiri.
"Kau tau sendiri, aku tak bisa diam saja, aku tak bisa tak melakukan apa-apa sementara begitu banyak urusan yang harus ku selesaikan, atau sekedar ku cicil. Jika terus kau begini, aku bisa apa?" rasanya aku berbicara sendiri, dia tak merespon apa-apa.

Aku juga yang susah, kalau kau diam saja. Jika semua usaha yang kuniatkan hanya kau abaikan, kau masih begini saja. 
"Kau juga tau kan, aku tak bisa mencerna apa yang ingin kau rasakan. Aku tak bisa membiarkan apa yang kau inginkan kuloloskan begitu saja. Kau tau kan. Aku tau, kadang kau tak ingin tau, karena segala inginmu memuncak di piramida prioritasmu. Tapi, aku juga tak ingin dampak-dampak kecil itu merubahku menjadi monster."
Kau tau, aku memang sering berkata aku lelah, tapi bukan begini respon yang harus kau berikan. Bukan ini yang aku inginkan. Aku memang lelah, tapi aku tidak ingin berhenti, bahkan hanya dalam sekali langkah. Aku ingin terus berjalan, meski lambat, aku tak peduli, aku hanya ingin berjalan. Tapi jika ini yang kau lakukan, aku sungguh terganggu. 
"Aku tak tau lagi, aku tak tau harus bagaimana." ah, rasanya aku ingin menangis, dan seperti biasanya, tak pernah berhasil aku mengeluarkan air mata. 
Lantas, suara sumbang tak enakmu berbisik kaku, "aku butuh sehari saja, tanpa apapun yang membebani pikiranku. Aku butuh sehari saja. Untuk mengembalikan ini seperti semula."
Aku mengangguk, mudah-mudahan minggu depan ada yang sehari itu. 


-----
 hampir seminggu, berada di antara sakit dan tidak
tidak ada kejelasan
deman tidak, radang juga tidak, lantas panas dalam ini apa maksudnya?

4 comments:

Fauzi said...

Sebenarnya sederhana, ciptakan saja sehari itu.
Abaikan apapun yang ada di hari itu. Besok atau minggu depannya baru ditanggung.

azzaitun said...

sudah saya coba, dan nyatanya kurang berhasil :|

Fauzi said...

Coba lagi. :v

azzaitun said...

menunggu libur panjang untuk mencoba lagi, hehe

Post a Comment