Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, November 4, 2013

mimpi #1

Dia berjalan-jalan mengitari lapangan hijau depan gedung rektorat tinggi kampusnya. Baru saja selesai rapat, tapi langkah kakinya tak menuju pulang, ada sesuatu di lapangan sana. Seraut wajah muncul di antara keramaian, disusul berratus kenangan yang membanjiri kepala. Wajah yang sangat familiar. Wajah itu tak menatapnya, tapi sang empu terlihat ingin segera pulang. Gadis berrok panjang abu-abu kebiruan itu beranjak dari lamunannya, berjalan pelan sembari menunggu wajah itu.
Kau tak mengenalku? batin sang Gadis.
Lalu Lelaki itu menyapanya, dengan senyum orang asing yang baru. Satu senti ke kanan, satu senti ke kiri. Sang Gadis memperkirakan.

Mereka berempat menaiki angkutan umum yang sama, ya berempat. Sang Gadis, Lelaki itu, Si rambut keriting dan Si rambut lurus. Si keriting tidak terlalu dekat dengan Lelaki itu, tapi Si lurus adalah sahabatnya, teman bermain sehabis sekolah.
Malu-malu, Gadis tanpa kerudung memulai percakapan. Dengan menyodorkan buku MOS sekolahnya, ia meminta tanda tangan mereka bertiga. Kakak kelasnya. Lalu Si keriting turun, disusul Lelaki itu. Jauh kemudian angkot yang ditumpangi tetiba berubah menjadi becak, lalu Si lurus turun bersama gadis itu. Dan benar saja, di depan rumah Si lurus banyak teman yang sudah menunggunya untuk bermain.
Gadis pemalu itu langsung berjalan cepat pulang. Rumahnya kecil yang berdempetan dengan tetangganya. Rumah dengan seorang ibu yang selalu rapi membersihkan rumah setiap hari. Aneh, saat Sang Gadis menoleh ke rumah yang berdempetan dengan rumahnya, ia melihat lelaki itu sedang makan dengan lahapnya, jadi, kita bertetangga? batinnya lagi.

---------------
Mimpi saya semalam, aneh. Dalam mimpi saya, gadis itu adalah saya sendiri dan ketiga lelaki itu nyata ada. Tapi orientasi waktu dan tempatnya sungguh kacau. Hebatnya, cerita seorang gadis dan lelaki bertetanggaan itu adalah imajinasi saya seharian kemarin. Meski dengan plot yang sungguh berbeda. I didn't think of you even once, then why you come into that plot? Ish, sudah ah, Selamat Pagi, Ohayo Gozaimasu!

0 comments:

Post a Comment