Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, October 17, 2014

Jika Aku Tak Punya Kepala



10月4日Ku tuliskan “jika aku tak punya kepala” pada notes handphoneku. Aku lupa ingin menulis apa. Begitulah, ternyata aku seorang manusia, yang bisanya lupa. Dan kadang sungguh tak bisa melupa. 

Tapi, jika aku tak punya kepala, apa jadinya? Jika tiap manusia tak punya kepala, bagaimana jadinya?

Karena pada kepala, tempat tertinggi pada manusia, keangkuhan dan kesombongan bermula. Dari kepala, pandangan merendahkan itu berasal, dari kepala suara sumbang diabaikan, dari kepala pula, lidah mudah merajut luka.

Jika ku cerna kepalaku, mencacahnya dengan geraham, mencabiknya dengan taring dan kucampur dengan saliva. Bagaimana jadinya aku? Sampai ilieum, apa yang bisa diserap dari kepalaku. Mungkinkah dia miliki zat arang untuk energiku hidup, mungkinkah dia masih memiliki gugus gugus asam amino untukku tumbuh, mungkinkah dia masih memiliki semuanya yang bisa kugunakan. Atau sekedar serat, si penambah massa. Atau ah. 

Jika aku tak punya kepala, dan semua manusia ditakdirkan tak punya kepala, apakah ini semua akan berubah tak begini adanya?

Entahlah, kepalaku sedang beradu argumen.

0 comments:

Post a Comment