Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, April 30, 2016

Ditulis, ku hapus lagi. Dituang, ku tumpahkan lagi

Ditulis, ku hapus lagi. Dituang, ku tumpahkan lagi.

Menulis sesuatu, mengkosongkan kolom-kolom pikiran. Mencipta barisan kalam untuk menayangkan perasaan. Berbait-bait, berbaris-baris. Ditulis, ku hapus lagi. 

Ditulis, ku hapus lagi. Dituang, ku tumpahkan lagi. 

Mengeja dengan jelas apa yang diinginkan. Mengulang-ulang apa yang diejakan. Tanpa beban, tanpa membayangkan apa akibatnya jika terus diulang. Mencoba mengisi ruang yang entah apa isinya. Setelah dituang, kembali dilakukan. Kebiasaan lama. Dituang, ku tumpahkan lagi. 

Ditulis, ku hapus lagi. Dituang, ku tumpahkan lagi.

Sampai kapan? 


Ditulis, ku hapus lagi. Dituang, ku tumpahkan lagi.


Pagi akan selalu sama. Tak selalu berembun. Tak selalu cerah. Tak selalu hangat. Itulah, ku bilang sama. Senja selalu sama. Kadang jingga. Kadang mendung. Kadang tak ramah. Itulah, ku bilang sama. Tak selalu dan kadang. Ketidakpastian yang pasti, sama saja.

Ditulis, ku hapus lagi. Dituang, ku tumpahkan lagi.

Pada akhirnya memilih percaya. Tidak untuk siapa. Bukan untuk siapa-siapa. Tapi untuk sebuah kepercayaan tentang ketidakpercayaan. Yang terus dikuatkan. Dengan fakta. Yang bisa dibantah. Dengan fakta lainnya. Baiklah, percaya sudah dipilih.

Ditulis, ku hapus lagi. Dituang, ku tumpahkan lagi.

Mungkin. 

0 comments:

Post a Comment