Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, January 30, 2015

Di antara Jeda #1



Hari pertama. 

Bacalah, bacalah di antara sibukmu yang membabi buta, merayapi setiap bulir waktu yang menetes deras sepanjang harimu. Bacalah sekalimat-sekalimat, tak apa. Karna aku ingin menjumpaimu dalam tatap mata, yang bisa ku tembus dalam rangkai kata, ku.

Ini hari pertamaku menyapamu, setelah jeda panjang yang ku tautkan antar ini dan itu. Setelah banyak alasan yang ku karang untuk memisahkan kita, ya, kita. Ini juga hari pertamaku memaksa keangkuhanku untuk menyapamu terlebih dahulu. 

Di antara selipan huruf-huruf yang ku ketik dalam spasi detik, terbersit kata itu, kata sakral yang jarang ku ucapkan padamu. 

RINDU

Ya, egoku mencegah lidah dan jemariku untuk merangkai lima huruf itu terkirim padamu. Aku sadar, aku merasakan itu. Tapi dengan nya hebatku cela diriku sendiri untuk mengakui itu. aku hanya akan menuliskan kata itu sekali dalam jalinan rangkai koma ini. sekali saja, sama seperti senyummu yang sekali saja muncul dalam mimpiku. 

Selebihnya hanya raut wajahmu yang mengabaikanku.

Lagi lagi tak apa. Munculnya namamu dalam bunga tidurku sudah mampu membuatku merubah hari selama seminggu. Apalagi menjumpaimu dalam dunia nyata, gila mungkin aku.

Jadi, aku tak ingin menjumpaimu. Biarlah kata-kataku yang terbang menatap sosokmu. Hinggap di dahan pikiranmu. Ah, setidaknya begitu impianku. 

Jadi, beginilah akhirnya. 

Apa yang aku inginkan bukanlah menemuimu, atau bercakap denganmu. Aku hanya ingin menyapamu. Dan, mungkin… 

Jatuh cinta lagi padamu. 

Selamat pagi. Ini surat pertamaku. Balasannya, kirimlah senyummu dalam mimpiku nanti malam.

2 comments:

ikavuje said...

romantis sekali kamu sih hihi, :D

-ikavuje

azzaitun said...

@ikavuje, makasih kak, makasih udah baca :D

@fikri maulana : heuheu makasih fikri :))

Post a Comment