Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, April 5, 2017

Tepat Waktukah?

Jikan
Sigan
Time
Waktu
Apa itu waktu?
Apa segalanya berjalan secara tepat waktu?
Atau masih ada celah untukku untuk berdiam dan menunggu?
Apakah boleh memutuskan karena waktu yang setuju?
Aku tak tau...


Aku heran, mengapa aku begitu ragu. Aku heran, mengapa aku begitu kaku. Aku heran, mengapa menjadi begitu. Seakan terkena badai, perahuku yang akan berlabuh di dermaga tiba-tiba terbalik sebelum merapat. Menjatuhkan semuanya, menenggelamkan perbekalan, dan juga menghilangkan semangat, ah, perasaan. Sekarang aku hanya mengambang, dengan sebuah papan kayu, terapung di permukaan. Hanya mengikuti gelombang yang entah ke mana akan berlabuh di daratan.

Bukankah hebat. Satu kilometer lagi aku akan sampai, sementara badai menungguku menghadang. Entah. Setelah kelelahan mencuri dan segalanya hilang di tengah jalan, aku merasa berdosa. Merasa bersalah. Kini ku tak punya apa-apa lagi.

Apakah aku siap mencuri lagi di tengah lautan? Aku tak tau, aku tak percaya lagi pada ombak yang tiba-tiba datang. Badai ternyata begitu kejam. Apakah badai datang secara tepat waktu? Apakah begini caraNya memberitahu? Apakah segalanya serba tepat waktu? Apakah begini caraNya menghukumku? Untuk belajar lebih keras, untuk mengetahui lebih banyak, bahwa ternyata aku tak boleh begitu yakin sementara mengayuh perahu dan membunyikan peluit pertanda pada daratan.

Lagi-lagi aku heran. Mengapa perjalanan ini begitu menyakitkan. Mengapa kisahku tak segera selesai. Setidaknya judul ini saja segera dirampungkan. Mengapa aku hanya mengambang-tenggelam-terapung-tersengal karena air, begitu terus hingga ku mual. Aku sudah rindu daratan. Aku ingin pulang. Aku ingin melihat bunga-bunga yang mekar dengan kelopaknya yang merah jambu. Aku ingin pulang. Aku ingin menghirup aroma daun-daun segar. Aku ingin pulang. Aku ingin mendengar rintik hujan yang membentur ubin. Aku ingin pulang. Segera pulang. Tapi bahkan aku tak tau di mana aku sekarang berada. Entah di mana laut tenang yang akan membawaku menyentuh pantai.

Sayang sekali aku tak bisa berenang.
Mudah-mudahan segera sampai. Rinduku sudah tak kepalang.
Tapi, daratan mana yang harus ku tujukan?

2 comments:

Danuarzani said...

besok latihan renang dulu liv ya

azzaitun said...

iya nanti latian renang di danau Ipb, sama buaya

Post a Comment