Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Sunday, January 7, 2018

Pertama : untuk manusia yang memantik tawaku, lagi.


Teruntuk kamu,
Yang namanya ku sebut dalam doa sederhanaku.
Ah. Aku tau, ini terlalu dini. Aku sudah berani bilang aku suka padamu. Mudah-mudahan kau tak percaya. Bahwa aku suka padamu. Supaya kau tak membuatku semakin jatuh. Ah, maksudku hatiku yang jatuh. Jatuh hati.
Hanya dua minggu saja, dan aku mulai menyukaimu. Aku suka bagaimana kau membuat aku tertawa. Dengan tingkah dan kata-kata konyolmu. Aku suka bagaimana caramu bercanda. Tanpa dipaksa, tanpa terpaksa, tanpa pusing memutar kepala. Mengalir begitu saja. Dan itu sanggup membuat setiap hariku dipenuhi ledak tawa. Oh! Aku sudah lama tak sebahagia ini.

Aku tau, semua kata-katamu itu gombal (menurut kbbi, gombal adalah bohong, omong kosong. Sementara gombalan berarti sebagai ucapan yang tidak benar, tidak sesuai dengan kenyataan, omongan bohong). Dan harus ku akui, aku termakan rayuan gombalmu itu. Menyedihkan, bukan?
Tapi, bukan itu yang membuatku berani memulai sesuatu denganmu. Lain hal. Adalah cerita-ceritamu tentang percakapan dengan ibumu, berisi keseriusan untuk menjalin suatu hubungan serius denganku. Itulah yang membuatku berpikir berulang kali. Hingga akhirnya aku membuat keputusan. Baiklah, mari kita coba. Kau tau, ada banyak keraguan dalam pikiran dan hatiku. Tentangmu. Tentang keseriusanmu. Tentang niatmu. Tentang apapun yang tiba-tiba mengganggu pikiranku.
Tawamu, diammu, dan emosi negatifmu sudah terekam dalam memoriku. Lensa mataku membidik dengan jelas bagaimana tampak dari wajahmu itu. Kau tak hanya memiliki tawa saja. Aku tau ada yang kau sembunyikan dibalik tingkahmu itu. Sudah kau buka sedikit cerita tentang kecurigaan, ketakutan dan rasa penasaranmu itu. Aku tak akan memaksamu untuk bercerita lebih jauh. Tidak. Tapi aku suka bagaimana kau percaya padaku. Aku suka itu.
Ada yang perlu kau ketahui. Aku bukan mencari kemapanan tapi aku percaya berjuang bersama jauh lebih menyenangkan. Aku bukan mencari kemewahan, aku jauh lebih suka kesederhanaan yang bijaksana. Aku hanya suka kebahagiaan yang tercipta dari kejujuran, candaan dan keseriusan. Aku mendambakan hidupku yang penuh tawa dan langkah riang. Itu saja.
Maka, mudah-mudahan...
Kau tidak mempermainkan perasaanku.
Karena sejauh ini, aku percaya pada ceritamu..
Aku hanya punya dua opsi. Tinggallah, dan pastikan itu selamanya. Atau pergilah, jika inginmu hanya untuk berhenti sementara..
Aku tidak ingin mempertaruhkan hatiku untuk kedua kalinya. Percayalah, aku tak punya hati sekuat itu untuk kau hancurkan.
Satu lagi, aku sudah menutup pintu lain untuk orang lain. Hanya untukmu saja kesempatan itu ku buka.
Akhirnya,  ijinkanku berdoa begini,
Ya Tuhan, jika dia terbaik bagi hamba dan benar jodoh hamba, maka dekatkanlah kami dengan cara yang baik..
Dan jika ternyata dia bukan yang terbaik dan bukan jodoh hamba, maka jauhkanlah dengan cara baik-baik..
Mudah-mudahan kau mengerti.
Selamat melanjutkan hidup!

25-4-2017 20:35

0 comments:

Post a Comment