Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, October 24, 2012

selamat ulang tahun, Nadhira Maiza!

- 24 Oktober 2012 -
hari ini adalah hari ulang tahun adik termuda ku, Nadhira Maiza Yofananda
Selamat Ulang Tahun, adikku.

Masih terlalu muda untuk bicara soal harapan padamu, kau masih terlalu kecil untuk mendapatkan ucapan "Happy birthday, wish you all the best", karena aku tau yang ada di pikiranmu saat ini hanyalah kado kado dan kado. Haha.
Sudah beberapa hari ini kau memaksaku untuk mengatakan apa yang akan aku berikan kepadamu kan? Ingat?
"Mbak aku dibelikan kado?" tanyamu. 
"Iya," jawabku singkat. 
"Apa mbak?" tanyamu lagi, dengan suara cadelmu. 
"Rahasiaaa" kataku sambil menggodamu. 
"Iya, rahasianya apaa?" tanyamu memaksa. 
"Loh ya rahasia, mana ada rahasia diberitau" .
"Iyaaaa beritau rahasianya apaa" katamu memaksa lagi.
"Nanti kalo mbak pulang adek tau, ya ya?"
Lalu kau menyerah, memberikan telepon kepada mama. Kau tau kosakata 'rahasia' tapi tak tau artinya bukan? Ah dasar anak TK hahaha. 
Jadi apa harapanku padamu?

Aku memiliki harapan yang sederhana adikku, harapan seorang kakak kepada adiknya. Aku berharap kau dapat membanggakan kedua orang tua kita, itu saja. Membanggakan mereka berdua melebihi apa yang dapat kakakmu ini lakukan. Kau tau, papa dan mama memiliki harapan dan kebanggan yang tinggi terhadapmu, aku ingat beberapa hari yang lalu mama bercerita padaku,
"kemarin mama nemenin adekmu ngaji nggak terasa mbrebes pas ngeliat adekmu solat di masjid, solat sambil cerita sama temennya, mama mikir, 'itulho anakku yang nanti ndoakan pas mama udah mati'" Demi mendengar itu, rasanya mbakmu ini juga ikutan deg! Jadi kau tau apa salah satu harapan mama padamu? Ya, ingin anaknya menjadi muslimah solehah, sederhana. 

Aku bangga padamu adikku, saat ini kau sudah menjadi anak kecil yang luar biasa cerewetnya, di telepon, tak berhentinya kau bercerita tentang ini itu, aku sampai kehabisan kata-kata merespon ceritamu. Aku ingat satu percakapan denganmu, juga beberapa hari yang lalu,
"Mbak, TK Alifia eh TK Pertiwi ulang taun mbak" katamu, dengan antusias.
"Iya tah?" jawabku datar, seingatku aku sedang mengerjakan laporan sehingga tidak terlalu memperhatikanmu.
"Iya mbak, katanya ulang taun ke-48"
"Oh iya tah" jawabku datar
"Iya, aku juga mau ulang taun mbak"
"Oh iya adek mau ulang taun, yang ke berapa?"
"Nggaak taaau"
"Hahahaha, coba tanya mama sana"
lalu kau menjauhkan telepon dan berteriak, 'maaa aku ulang taun ke berapa ya ma?' dengarku dan mama menjawab 'seratus'
"Puh, seratus katanya mama mbak, aku ulang taun ke seratus" jawabmu polos.
"Hahahahaha, bohong mama itu, coba tanya lagi" kataku sambil tertawa gila, dan mama masih menjawab seratus, tentu saja
"Seratus itu katanya mbak"
"Tanyao lagi kok",
dan kini mama menjawab dengan benar
"Lima, lima katanya mbak"
"Naaah itu bener, hahahaha" aku tertawa terbahak-bahak, dasar kau anak kecil yang masih polos tapi sudah berani bicara ini itu di telepon, bercerita tentang kelincimu, sekolahmu, pamer saat kau sudah bisa melafadzkan huruf hijayyah 'kho' sambil ngorok katamu tapi masih belum bisa melafadzkan 'ra' dengan benar hahaha dasar cadel, dan bercerita tentang sepeda barumu tentu saja.

Ah adikku, selamat ulang taun, aku rindu, ayo besok kita makan-makan! :)

2 comments:

RaionQ said...

lah,aku jadi pengen punya adek mus.. :')

azzaitun said...

pengen?
beli doong :p

Post a Comment