Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, February 7, 2020

Penantian

Pukul 14.17, Jumat 7 Februari. 
Aku membuka akun blogger-ku tanpa ada satupun topik yang ingin kutuliskan. 
Rindu?
Bisa jadi. Aku rindu menulis bebas tanpa dasar teori, hanya berdasarkan perasaanku, pemikiranku sendiri. Yah, yang seringkali awut-awutan, tentu saja. 
Minggu ke-37 kehamilan. Sudah tidak sabar segera bertemu si bocah. Memeluk dengan lengaku, tak lagi memeluk dengan perutku. Meski sebenarnya was-was, bisakah aku menjadi seorang ibu? Sesungguhnya ibu yang yang dapat menjadi tempat pulang anaknya. Setelah kalimat sebelum ini tertulis, aku membuka tulisan lamaku tentang teori-teori orang tua dan anak. Ah. 


1
2 
3

Ternyata hanya tiga tulisan tentang orang tua dan anak, selebihnya adalah tulisan tentang Sang Lelaki dan Sang Wanita. Dua tokoh yang abadi dalam kata-kata. 

Baiklah, mari bersabar menanti persalinan tiba. Menikmati setiap geliat dari si bocah. Nanti, aku ingin menjadikan puisi Kahlil Gibran


Anakmu bukanlah milikmu,

mereka adalah putra putri sang Hidup,

yang rindu akan dirinya sendiri.



Mereka lahir lewat engkau,

tetapi bukan dari engkau,

mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.



Berikanlah mereka kasih sayangmu,

namun jangan sodorkan pemikiranmu,

sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri.



Patut kau berikan rumah bagi raganya,

namun tidak bagi jiwanya,

sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,

yang tiada dapat kau kunjungi,

sekalipun dalam mimpimu.



Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,

namun jangan membuat mereka menyerupaimu,

sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,

ataupun tenggelam ke masa lampau.



Engkaulah busur asal anakmu,

anak panah hidup, melesat pergi.



Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,

Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,

hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.



Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,

sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,

sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.

0 comments:

Post a Comment