Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, April 20, 2013

Pagi Buta

"Deeek, tugasnya sudah dikerjakan?" wanita muda yang sedang merajut menanti malam benar-benar larut itu bertanya pada anak lelaki kecilnya.
"Huu capek adek bu," kata sang anak sambil terus menonton televisi.
Sang Ibu bangkit dan mematikan televisi yang sedang menayangkan film kartun itu. "Hayo dikerjakan dulu tugasnya, terus tidur, sudah malam," kemudian ia mengambil buku tugas anaknya yang berpipi tembam itu.
Anak lelaki kecil berambut hitam lurus itu kemudian mengambil buku yang disodorkan ibunya, mengambilnya sambil cemberut lalu duduk di meja belajarnya. Ia membaca buku bersampul hijaunya sambil berkomat-kamit. "Bu, ini adzan subuhnya kok beda sama adzan yang lain ya Bu?"
"Menurut adek kenapa? Coba dibaca artinya," kata Sang Ibu tanpa berhenti merajut.
"Shalat itu lebih baik daripada tidur." Kulit kening Lelaki kecil itu berkerut-kerut, tanda ia sedang berpikir.
"Hayoo, nggak pernah denger adzan subuh ya si Adek, subuh itu kan pas pagi buta dek," kata Sang Ibu akhirnya berhenti merajut sebentar. Tak ada komentar dari anak lelakinya yang biasanya banyak bertanya itu, ia hanya diam, menatap ibunya dengan tanda tanya, terus kenapa? katanya dalam pikir.
"Adek tau kenapa pagi sewaktu subuh atau sebelum subuh itu sering disebut pagi buta?" Sang anak menggeleng.
"Kan matahari lagi tidur dek, jadi langitnya buta, gelap nggak ada cahaya," kata Sang Ibu dan kemudian kembali melanjutkan merajutnya, gulungan benang-benang berserakan di sekitar tempat duduknya, ia menikmati kegiatan malamnya satu ini.
"Terus apa hubungannya sama adzan subuh, Bu?" akhirnya anak lelaki kecil itu bersuara. Heran dengan jawaban ibunya, karena dia merasa tak ada kaitannya antara pertanyaan dan jawaban ibunya.
Sang Ibu tersenyum tanpa memandangnya, "karena langit sedang buta dek, tak ada cahaya. Kita bisa mendapatkan cahaya dengan sembahyang subuh, cahaya yang biasanya berasal dari matahari, nanti dipindahkan ke dalam hati kita. Coba bayangin cahaya matahari yang besar itu berada di dalam hati kita, bagaimana?" Sang anak tersenyum dan mengangguk-angguk, berpikir dan mengolah penjelasan ibunya dalam pikirannya yang masih kecil namun luas.


Sebelum cahaya, dikata pagi buta. Jika pagi selalu buta, mengapa ia lebih mulia dibanding dengan terlelap di alam mimpi?
Itukah pertanda bahwa cahaya di atas sana dipindah dalam bentuk cahaya kecil tak kasat mata di dalam hati? -11april2013


-------------------------
ini ide tercipta sewaktu terbangun dan mendengar adzan subuh pagi buta di Jember
dan postingan ini sebagai pengingat 
untuk tak pernah melewatkan pagi buta sebelum cahaya 
bagi saya sendiri

0 comments:

Post a Comment