Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, April 22, 2013

kau tak ku sebut bintang karna kau tak tiap saat ada,
tampak maupun tak tampak.
kau tak ku sebut bulan karna kau tak pernah berdusta,
bersinar atas cahayamu sendiri.
Ku sebut kau malam,
karna mengenalmu membuatku terjaga akan cahaya. Aku bukan pagi, apalagi siang. Aku tidak ada, seperti kataku biasa.
Kita berada dalam semesta yang berbeda, tapi mampu kuucap kau lewat kata.
Kau fatamorgana, aku angin. Kita segaris jika panas berawan. Aku dan kau diciptakan berbeda tak sama dalam semesta dua.
Aku kamu.
Ini adalah sajak terakhirku tentangmu, malam. Jika suatu kali kukata lagi malam, itu bukan tentangmu, itu tentang malam, yang dengannya tanpa pernah aku bosan.
Sajak patah dipangkal malam, kali ini ku sebut namamu dalam doa, tanpa aku sebagai objek, hanya kau dan predikatmu.
Selamat malam, malam.

0 comments:

Post a Comment