Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, September 3, 2013

bicara dengan kepala

Wow, long time no see
delapan hari, lamakah?
well, not really. Ke mana saja? Sebulan kemarin hanya tiga kali mampir ke sini.
rindu?
Tidak, hanya cemburu pada kesibukanmu yang lainnya.
ah aku tak sibuk apa-apa, hanya menenggelami pikirku sendiri. Hampir tiap hari ingin singgah sejenak, tapi jika sudah di depan pintu masuk rumahmu, kata-kataku seolah menguap. Rasa yang meledak ingin kubagikan tiba-tiba mencair masuk ke parit depan rumahmu.
Ah lebay!
Hahaha, iya, aku memang melebih-lebihkan.
Tapi kau pernah bilang, aku passionmu.
Apa aku bilang saat ini tak?
Tidak, apa kau dengar aku berkata seperti itu?
Ku rasa pernyataanmu tadi seolah menuduhku, aku tak lagi sedang. Benar bukan? Mungkin kadangkala aku benar-benar tak bisa merangkai satu kalimatpun, padahal rasa demi rasa terus menyerangku.
Jadi kau tetap kan?
Aha. Karna padamulah aku bisa seenaknya menumpahkan rasa, menjamu kata, dan menopengi malu.
Maksudmu?
Kau tau kan, mana mungkin ku tulis jelas sejelas-jelasnya tanpa bahasa kias pada kalimatku, sementara rasa malu terus bermuntahan kesana-kemari.
Ya, aku tau. Jadi aku hanya untuk pemuas dahagamu akan cerita tanpa suara?
Bukan hanya tapi bisa ku bilang segalanya. Padamu bisa ku tuang ramuan untuk mata dunia, padamu bisa ku bisa berdongeng tentang impian, padamu ku bisa urai kata bodoh tak penting.
...
Kenapa diam saja? Kau marah? Tenang saja, kau bukan tempat sampah, kawan.

----
bicara pada kepala sendiri

0 comments:

Post a Comment