Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, September 16, 2013

Surat cinta untukmu

Assalamu'alaikum..

Hai kau, apa kabar? Lama tak bercakap dalam kata. Percakapan satu arah dalam hening rindu. Ah, puisi...

Akhir-akhir ini aku sering memikirkanmu, menebak-nebak siapa namamu. Percuma memang ku tebak, tak kan kutemui jawaban sebelum waktunya. Ya, bukankah kali ini aku seperti ABG yang sedang gila-gilanya. Padahal usiaku tak muda belia lagi. Salahkah?
Hai kau, sedang sibuk apa saat ini? Sibuk kuliah? Sibuk dengan organisasimu? Atau yang lain? Berandai-andai kapan kita akan bertemu, membuatku malu, haha seperti remaja labil tidak? Kata sahabatku, pasti ketemu. Ya aku percaya itu, kadang aku hanya ingin meluapkan, menggambarkan, memuntahkan emosiku dalam kata-kata, hingga racauku terlihat seperti ABG labil. Karna seringkali ku hiraukan perasaan seperti itu, aku ingin fokus pada mimpiku, begitu alasanku. Alasan tak ada yang salah kan? Aku memang ingin menggapai mimpiku, pergi dari ujung ke ujung. Siapa tau nanti kita bertemu di salah satu ujung. Di ujung Negeri Matahari Terbit ya? Hehehe

Kubilang rindu, tapi mungkin tak pernah berjumpa. Kubilang cinta, tapi tak pernah bertatap. Haha itu hanya sajak, sajak patah kubilang. Kau suka puisi?
Aku sudah mencapai satu titik dalam hidupku. Satu titik di mana aku hanya ingin menggapai mimpiku, dan fokus terhadap tujuan hidupku. Ini mungkin efek sisi melankolisku, terlalu banyak berpikir hingga idealismeku sendiri kadang menghambatku untuk berkembang. Ah melankolis plegmatis ini terkadang menyiksa..
Kau, ku harap kau adalah sanguinis. 

Harap. Jika kita bertemu suatu saat nanti, apakah kau tidak akan kecewa padaku? Atau apakah aku tidak akan kecewa padamu? Ada ekspektasi-ekspektasi tertentu yang biasanya tercipta di kepala kita. Aku tak tau bagaimana semua itu akan menjelma nantinya. Ekspekstasi buta. 

Hai kau, suatu saat, mari kita menjadi partner belajar, terbang dan menghilang bersama.
Kau, baik-baiklah. Selamat Malam, senja baru saja kembali, tapi entah mengapa kelabunya masih tetap tinggal..

Untukmu, kau-ku.
Wassalamualaikum

0 comments:

Post a Comment