Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, January 28, 2014

serbuk mimpi berbalut kapsul kenyataan

Aku pandangi langit-langit kamarku yang berkontur kasar. Garis-garis kuning mengembang di permukaannya. Beberapa di ujung, beberapa lainnya di tengah. Menekan-nekan ujung jemari tangan kiriku, aku sadar sesuatu. Lantas senyum sedikit bermekaran.

Aku tak lagi merasakan sakit pada jemariku, ketika kutekan dawai hingga keluar nada-nada sumbang itu. Tak seperti awal-awal dulu saat memerah kulitnya dengan rasa nyeri. Sudah mati rasa. Sudah kebal rupanya terhadap sakit yang sama. Ah aku mengerti.

Begitukah alasannya.

Masih menekan-nekan ujung jemari, aku membayangkan tokoh yang hadir dalam mimpi sesaat yang lalu. Mengapa memenuhi cerita mimpi itu? Alam bawah sadarku mengeluarkanmu dari sana? Apa kau menguasai alam bawah sadarku? Aku tak kesal, juga tak senang. Biasa saja. Aku tau bagaimana faktanya, aku tau bagaimana kenyataannya. Ku telan kapsul kenyataan itu, hingga tertelan mimpi pengusik.
Sakit tak kan lagi terasa, karna kebal terbentuk di dasarnya.

Kau tak perlu mengerti. Selamat pagi

2 comments:

Susi Susindra said...

Wow.... galau ya ?

azzaitun said...

haha nggak galau kok mbak :p

Post a Comment