Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Thursday, February 16, 2012

samar, sasar, sadar, sabar

Judul di atas kalau disingkat jadi 4 S. Singkatan itu juga bisa diartikan senyum sapa sopan santun, kurang satu ditambah salam. Ah saya tidak sedang membahas slogan berperilaku itu, tidak. Sebenarnya yang sering terpikirkan hanya dua kata terakhir itu, sadar dan sabar, tapi karena saya tak punya kerjaan akhirnya mencoba mengurutkan kata apa yang bisa terbentuk dari sa*ar itu, dan saya menemukan samar dan sasar. Dan taraaaa saya menemukan kaitan antara keempatnya. cekidooot !!!

Samar 
Terkadang dalam melihat sesuatu, seringkali kita (saya khususnya) tersamarkan atas kenyataan yang sebenarnya, bisa dikatakan kita hanya melihat bayangannya saja, kenyataan yang sebenarnya malah tersamarkan oleh argumen-argumen, ekspektasi-ekspektasi atau sekedar keinginan kita yang terlalu tinggi dan justru hanya ingin melihat sisi bayangan itu. Yang kita lihat, bukan apa yang sebenarnya terjadi. Samar

Dan pada akhirnya, kita muak terhadap bayangan-bayangan yang hanya sebagai tipuan atas sebuah realita. Terlalu jauh melangkah, kesasar deh akhirnya ! berada di jalan buntu.

Jadi, apa akan tetap berada tinggal di jalan buntu itu?? Tidak tentu tidak, kita harus sadar, melangkah ke lain arah, atau hanya kembali ke belakang, menatap bayangan yang sebenarnya kita ciptakan sendiri, lalu melanjutkan kehidupan kita.

Tentunya akan ada penyesalan terhadap sesutau yang mengecewakan kita di belakang, kekecewaan atas sebuah pencapaian yang ternyata malah menyakitkan, menipu dan menjatuhkan kita, tapi apa yang kita bisa perbuat selain : sabar!! we can't go back to the past, but we can do the best today for our future :)

Well sepertinya penjabaran saya tidak terlalu baik, random nemen ini otak saya sekarang. HEhe, selamat meracau !!

2 comments:

Post a Comment