Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Sunday, February 5, 2012

sebuah percakapan singkat

"apa kau pernah jatuh cinta?" tanya sang lelaki
"tidak, karena aku tak tau teori tentangnya, jadi praktik tanpa teori itu seperti melangkah tanpa arah" jawab sang wanita
"hmm, apa dalam tiap tindakanmu kau selalu memerlukan teori"
"ya" jawab sang wanita masa bodoh
keduanya terdiam, lalu tiba-tiba sang lelaki bertanya serius
"jika aku bertanya padamu, 'apakah kau mau menikah denganku, menjadi ibu dari anak-anakku' apa kau butuh teori untuk menjawabnya?"
"dan jika aku bertanya padamu 'apakah kau bersungguh-sungguh' apa yang akan kau jawab?" jawab sang wanita tanpa memandang sang lelaki
"hanya satu kata dua huruf 'ya' jawabku" kata sang lelaki tanpa keraguan
Sang wanita hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum masam seperti biasanya, lelaki cerdik, batinnya.
Dan Sang lelaki hanya menatap wanita itu dengan kemenangan, wanita cerdas, pikirnya.

- dan mereka pun menikah -

Hingga suatu saat Sang wanita berkata lembut pada lelakinya "Kau tau aku menikah denganmu bukan karena aku telah jatuh cinta padamu terlebih dahulu"
Sang lelaki tersenyum dan menjawab "Tentu aku tau, karena kau ingin belajar mencintai dan kau tau aku mencintaimu"
Tak ada satu kata lagipun dari mereka, hanya saling tersenyum —dan mencintai.


*sebuah catatan di coretan hitungan matematika menjelang UAS
*ditulis pada malam hari tanggal 17 Januari 2012

2 comments:

Alfajri said...

wew, inspiring banget nih dek, keren keren haha
kamu udah dewasa gitu ya kayaknya :p

azzaitun said...

hehe makasih mbak :D
ini iseng mbak kok ya kepikiran kayak gini, belum mbak, belum dewasa, masih menuju :D

Post a Comment