Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Thursday, September 27, 2012

Apakah kita manusia??

Kita disebut manusia bukan karena tangan kita.
Tapi karena akal.
Lalu mengapa kita sering menyelesaikan masalah dengan tangan kita? Bertawuran, memegang belati, pedang, sabit, rantai, amarah terkumpul di satu titik, tangan. Kemanakah akal kita saat itu? Pantaskah kita disebut manusia??

Kita dikatakan manusia bukan karena perut.
Tapi karena akal.
Lalu mengapa banyak di antara kita yang masih memanjakan perut dengan makanan yang didapatkan dari hak orang lain, uang sesama kita? Lalu dengan merasa tak berasalah melenggang dengan indahnya mengkhianati hukum untuk tetap memanjakan perut diri sendiri. Kemanakah akal kita?
Pantaskah kita disebut manusia??
Kita dikatakan manusia bukan karena lidah kita.
Tapi karena akal.
Lalu mengapa kita lebih sering berdebat kusir dengan perkara-perkara yang tak jelas dan dengan emosi yang membakar kepala. Bukankah berdebat kusir itu hal-hal yang tak berguna? Kemanakah akal kita? Pantaskah kita disebut manusia??
Ke manakah akal kita yang diciptakan sempurna untuk seorang insan? Ke manakah akal kita yang sering diistirahatkan? Ke mana?
Jika ada masih ada tawuran, korupsi, debat kusir, masih dimanakah akal kita??
Entahlaah...

2 comments:

Unknown said...

Yup sepakat, karena akal (salah satunya)
Tanpa akal, tidak sah sholat kita
karena memang yang tidak berakal tidak dikenakan hukum wajib sholat

Tawuran belum berarti tanpa akal, mungkin bisa kita sebut pendek akal...
debat N Korupsi, sangat berakal para pelakunya, sayang hanya digunakan untuk meng-akal-i orang lain...
Mungkin bisa ditambahkan satu lagi, yaitu akhlak bisa diibaratkan sebagai sikap, aturan main, kalau dalam sholat bisa disebut adab atau tatacara

Selebihnya Nice Topic

azzaitun said...

iya, benar sekali, punya akal tapi belum digunakan secara tepat.
terimakasih atas koreksi dan kunjungannya :D :D

Post a Comment