Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Thursday, May 24, 2012

hitam putih


“Biru” ucap sang Wanita saat melihat biru laut di hadapannya, terlebih pada dirinya sendiri.
“Iya, tentu saja biru” kata Sang Lelaki tanpa memandanag wanitanya.
Sang wanita hanya memandang Lelakinya sekilas, lalu menatap biru pantai, sekali lagi.
“Bagaimana jika tiba-tiba warna laut menjadi hitam atau putih, apakah kau akan tetap menyukainya?” Tanya sang Lelaki memandang wanitanya.
“Aku tak pernah memikirkannya ah membayangkan saja tidak, sedikitpun tidak” jawab sang wanita asal.
“Bagaimana jika dunia ini hanya berwarna hitam dan putih saja?” Tanya Sang Lelaki, seperti bertanya pada dirinya sendiri.
Sang Wanita menggeser tempat duduknya, menatap Lelakinya dalam-dalam. “Kukira Tuhan sudah menciptakan jagat ini dengan sempurna, dengan perbedaan warna, dengan semburan warna yang berbeda, harmoni dalam perbedaan” katanya tiba-tiba.
“Ya, yang ada hanya hitam dan putih dalam suatu warna, mengaburkan warna-warna yang ada, hingga yang terlihat hanya hitam atau putih”
“Aha”
“Manusia hitam, manusia putih”
“Manusia hitam? Yang berhati hitam?” Tanya wanitanya, sang lelaki hanya mengangguk.
“Manusia putih? Yang berhati putih?” Tanya wanitanya lagi, sang lelaki hanya mengangguk, lagi-lagi.
Mereka terdiam, tenggelam dalam persepsi masing-masing.
“Berhati hitam, serakah karena menyerap semua warna, tak rela jika ada seorangpun merasakan warna yang lainnya” kata Sang Lelaki menjeda, “dan berhati putih, karena memancarkan semua warna yang mengenai dirinya, memberikan segala hal yang ada untuk dibagikan, sedekah?”
Sang wanita tersenyum, sependapat dengan Lelakinya.


----
ehem. ini cerita kacau susunan kalimat sama pemilihan katanya
maklum, ini nulis pas lagi bosen se bosenbosennya 
 sama amanat di kuliahan

0 comments:

Post a Comment