Tak ada satupun materi berada di titik yang sama. Sebuah materi kasatmata yang sanggup membangun dan menghancurkan manusia di saat bersamaan. Berada di sebuah titik yang membuat raga dan pikiran berada di dua titik paradoksal memunculkan satu kesimpulan semu, kembali ke titik awal dimana tak ada satu lawan yang berkamuflase menjadi kawan baik. Lebih baik. Daripada berjalan dibelakang bayang bayang. Berani
Wednesday, August 8, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
waw...
Ketika kemunafikan sebuah kenyataan...
Lawan sebenarnya adalah diri sendiri.
waw..
ketika bayang bayang membentur kenyataan dan menghancurkan ambisi diri sendiri..
Post a Comment