Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, January 30, 2013

Hujan, saja.

Senja mulai menapakkan kakinya ke bumi, tidak semerah api, tidak pula sebiru laut, tapi kelabu. Senja kelabu dan hujan terus mengalir, sepasang anak adam dan hawa menikmati eloknya langit di balkon rumah mereka.
"Hampir setiap hari ya," kata Sang Lelaki pada Wanitanya, sambil memandang kelambu titik-titik air.
"Aha, hampir setiap hari di awal tahun, hujan. Aku rindu senja merah yang hangat," kata Wanitanya sambil membayangkan langit sedang merah di atasnya.
Sang Lelaki tak menjawab apapun, terdiam akan khayalannya sendiri, membayangkan senja yang merah, yang lama tak menyapa. Iya, aku juga rindu senja cerah itu. Wanita di sampingnya tersenyum memandangi hujan. "Kenapa? Kau suka hujan?" tanya Lelakinya.
Sang Wanita mengangguk.
"Kau suka hujan, tapi aku tau kau lebih suka senja yang merah, apa kau tidak kesal dengan hujan hari ini?" tanya Sang Lelaki, menatap lembut Wanita pengkhayal di sampingnya.
"Ya, kadang aku kesal dengan hujan, tapi aku suka dengannya. Apa jika aku suka hujan tak boleh kesal dengannya? Aha, aku tak boleh kesal, jika aku kesal pada hujan sama saja aku kesal dengan pemilik hujan. Padahal hujan itu berkah untuk orang-orang tertentu dan kurasa aku tak boleh kesal jika orang lain senang, itu dengki bukan?"
Sang Lelaki mengangguk, dan tersenyum. Aku hanya bertanya tentang kesukaanmu, tapi kau jauh berpikir sampai ke sana. Batin Sang Lelaki.
Kemudian mereka lagi-lagi terdiam, berdua mendengarkan riuh suara air yang bertemu bebatuan. 


"Dulu, saat kecil aku suka menari dalam dekapan hujan, tidak pernah mengeluh karena seringnya. Tentang hujan, apa dia juga terus bertasbih ya?" kata Sang Wanita sambil memeluk kakinya.
Sang Lelaki hanya terdiam, mereka berdua tau jawabannya. "Kurasa kita kalah satu hal pada hujan," kata sang Lelaki.
Hujan terus turun, terus jatuh tanpa melukai. Tapi manusia melukai diri sendiri karena mengingkari berkah dan menyalahkan hujan. Hujan hari ini, apa kau bahagia telah bersalaman dengan sahabatmu, sang bumi?
-------------

0 comments:

Post a Comment