Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday, February 25, 2013

Apa yang nampak

"Terpikir olehku satu hal, mengapa bulan menampakkan wajah yang berbeda setiap malamnya," kata Sang Wanita, "bukan, bukan tentang rotasi atau revolusi bulan terhadap bumi atau dampak posisinya terhadap cahaya matahari," lanjutnya tanpa menatap lawan bicaranya, hanya menerawang jauh menembus awan-awan kelabu di pikirannya.
Lawan bicaranya, sang lelaki, ah atau lebih tepat disebut kawan bicaranya, hanya menatapnya, aku tak tau apa yang menjadi kabut pikirmu saat ini, batinnya. Kau hanya ingin ku dengar kan saat ini? Aku akan diam, batinnya lagi.
"Mungkin dia ingin mengingatkan kita, atau sekedar menyadarkan bahwa segalanya akan tampak tak sama setiap waktu, mata kita melihat hal yang berbeda pada satu hal yang sama hampir dengan waktu yang cepat. Tapi sebenarnya itu adalah apa yang nampak, bukan apa yang sebenarnya terjadi," kata Sang Wanita lagi. Lelakinya tetap diam, masih menatapnya tanpa senyum.
"Kita seringkali terpaku pada apa yang nampak, apa yang berubah dan terlihat berbeda, bukan apa yang yang sebenarnya ada dan terjadi, ah entahlah," kata Sang Wanita lagi, dia menatap lelakinya, tersenyum sekilas.

0 comments:

Post a Comment