Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, February 6, 2013

Sujud dan Sebuah Nama

Kukkuruyuuuuk suara ayam jantan mulai terdengar pagi ini, masih pukul tiga pagi dan ayam sudah terjaga dari malamnya. Sepasang perempuan kakak beradik duduk di halaman rumahnya, memandang bintang dan merasakan angin yang mengibarkan ujung kerudung mereka berdua.
“Kak, katanya kalau lagi suka sama laki-laki, kita bisa nyebut namanya di sujud kita sewaktu shalat ya?” tanya sang Adik kepada kakaknya yang berkerudung hijau.
Sang kakak tersenyum dan mengangguk, tidak berkomentar apapun karena masih ingin menekuni lamunannya.
Tetapi sang adik ingin terus bertanya pada kakaknya, mata mudanya ingin terus bertanya, kerinduan pada Kakaknya membuat dia ingin terus mengajak Sang Kakak bercerita.
“Tapi Kak, bukannya Tuhan sudah menuliskan jodoh kita di sana, sebelum dunia ini diciptakan, kenapa kita harus berharap pada seseorang?” katanya, naluri darah remajanya mengalir lewat kata-katanya.
Sang kakak lagi-lagi tersenyum, “Siapa bilang kita harus berharap kepada seseorang?” tanya Sang Kakak akhirnya, memandang lembut adiknya yang masih muda.
“Itu Kak, teman-temanku, sering menyebut laki-laki yang mereka sukai dengan PHP.”
Sang kakak mengernyit, “apa itu PHP?”
“Pemberi Harapan Palsu,” kata Sang Adik polos.
“Hahahaha,” Kakaknya tertawa mendengar sebutan itu dan kemudian berkata, “Dik, itu salah teman-teman perempuanmu sendiri, kenapa harus berharap pada manusia? Manusia itu tak memiliki apa-apa, Allah-lah yang memiliki segalanya. Bahkan hati, kita tak punya kendali dengan hati kita sendiri, kita tak pernah bisa mengendalikannya, qolbu atau hati kita, sejatinya dapat dibolak-balik. Dan Tuhan, Allah, Dialah yang memberikan segala rasa yang dianugerahkan pada kita, entah itu cinta atau apapun”
Sang Adik mengangguk-angguk kecil. “Iya sih ya Kak, jangan berharap kepada manusia, tapi berharap pada Yang Maha Memiliki, itulah mengapa kita sebut nama seseorang yang kita suka.”
“ Tapi jangan terlalu berharap, karena itu tadi, Allah sudah menyiapkan satu nama. Kalaupun bukan dia yang kita sebut namanya dalam sujud kita adalah jodoh kita, pasti Allah akan menghapuskan rasa apapun yang ada dalam hati kita kok, kakak percaya itu.”
Lagi-lagi Sang Adik mengangguk kecil. “Berarti kakak nyebut nama Kak Aim di sujud terakhir Kakak?” tanyanya jail. Sang Kakak hanya memandangnya dengan kernyitan di dahinya.

2 comments:

Unknown said...

Wih, serem...
"sujud terakhir"?
atau aku yang salah mengartikan ya?
hehehe

azzaitun said...

haha, sujud terakhir pas shalat maksudnya mas :D

Post a Comment