Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, December 4, 2013

selingan

Dari kejauhan, terlihat samar-samar warna merah baju wanita yang sedang berjalan menuju arahku. Kacamata serasa kebutuhan utama saat ini. Ah, tanpamu rasanya semua menghamblur, samar. Semakin dekat wanita itu, semakin jelas apa yang dibawanya. Tangan kirinya membawa satu kantong plastik berukuran besar, yang dari jauhpun aku tau apa isinya. Sederhana, baju yang telah dilaundry. Sedangkan tangan kanannya membawa satu botol plastik air mineral ukuran 1200 ml. 

Dia berjalan sedikit terhuyung ke kiri. Semakin ia berjalan, semakin jelas motif bunga-bunga pada celana selututnya. Sementara asap terus berkeliaran di sekelilingku. Jika aku menjadi dirimu, aku akan membawa keduanya dalam satu. Botol air mineral akan kuletakkan di atas tumpukan baju dalam plastik kemudian aku akan membawanya dengan kedua tanganku. Bukankah kemudian akan lebih ringan dan kau bisa tetap berjalan tegap dan anggun. Lalu ia berlalu melewatiku. Aku tak mengenalnya.


Senyum terbit di bibirku, entah untuk alasan apa. "Mas, nasi gorengnya sudah jadi ini." Ibu nasgor menyadarkan lamunan. Kuambil nasi goreng dalam bungkusan dan kuberikan selembar lima ribuan dan selembar dua ribuan. Segera kulangkahkan kakiku untuk pergi, menjauh dari asap yang menyesakkan.

0 comments:

Post a Comment