Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, November 4, 2011

berdamai??

Kau  boleh menertawakanku, tertawalah, tak masalah buatku. Kau boleh meninggalkanku, tinggalkanlah. Dia tak pernah meninggalkanku. Dia.

Dengan tidak adanya dirimu dalam hidupku, mungkin satu sisi ada yang hilang dalam hari-hariku, kau tau kau adalah semangatku, selama tiga tahun. Kau adalah alasan kenapa aku selalu menunggu hariku. Tapi di sisi lain, kau juga alasan mengapa aku selalu menangis, bahkan sampai detik ini.

Mungkin inilah kenapa Tuhan memisahkan kita, agar kita dapat berkonsentrasi dengan jalan kita masing-masing. Dapat mencari hidup kita, karena jika kita terus bersama, kita akan terbelenggu dalam sebuah ikatan yang sebenarnya memenjara kehidupan kita sendiri, aku memenjarakanmu dalam keegoisanku, dan kau memenjaraku dalam ketidak pedulianmu.

Tuhan sungguh Maha Tahu, kau tau, saat aku tak lagi bersamamu, aku jarang sekali berfikir yang bukan-bukan, yang tidak- tidak. Karena buat apa lagi aku memikirkanmu, bahakan kau tak pernah sedikitpun memikirkanmu. Kau tau, sedih rasanya saat merasakan kau tak lagi peduli padaku, sedikitpun. Saat aku ingat semua yang pernah kau katakan padaku, semuanya, saat kau bilang “aku berantakan kalau gak ada kamu” hmm, bukan berarti aku tak bahagia saat kau bahagia, tidak. Hanya saja, entahlah…

Dan saat pikiranku mempersepsikan sesuatu : kau mendekati seorang perempuan, ah rasanya dadaku hamper pecah, kau tau, aku menangis menceritakannya pada mamaku. Dan dia berkata “dia kan udah single” ya, kau bebas, seperti yang kau mau. Inikah yang kau inginkan selama ini?? Lalu apa artinya jika kau berkata bahwa kau tak ingin membuat hubungan apapun selain pernikahan, apa yang kau katakan adalah dusta?? Aku tak tau…

Kadang aku berpikir, jangan-jangan kau memang tak pernah menyayangiku, kau hanya berpura-pura menyayangiku. Dan akhirnya kau mempermainkanku. Ah, rasanya..

Ya, sekarang memang tak penting lagi, semua tak penting lagi sekarang, bahkan kau tak pernah membalas pesanku, tak pernah memperdulikanku, karena sekarang kita memang tak ada hubungan apa-apa. Sejak dahulupun kita tak ada keterikatan apa-apa. Kenapa aku bodoh…

Kau, kau tau, kau masih menjadi semangatku, kau masih menjadi alasanku untuk menjadi lebih baik, aku ingin membuktikan kepadamu, walau bukan menjadi dokterpun, aku bisa sukses di jalanku. Aku akan membuktikan pada keluargamu, bahwa aku bisa menjadi lebih baik dari seorang dokter. Kau masih menjadi alasanku, dan kau masih ada dalam setiap untai doaku, walau aku sudah seribu kali mengatakan bahwa aku membencimu, tetap saja kau masih menjadi alasanku untuk berubah, menjadi lebih baik. Apa kau tau itu??

Hmm, dan kau masih hadir di setiap mimpiku, masih sama selama empat tahun ini. Kau. Hanya kau. Bahkan, jika aku berkata aku ingin melupakanmu, kau harusnya tak percaya, tapi kau mengikuti semua apa yang ku ingin. Mungkin kau terlalu membenciku, dan aku?? Aku ingin sekali membencimu.

Jika aku mencari seseorang yang lain, jika aku mencuri pandang kepada yang lain, itu karena satu alasan : karena aku ingin menghindar dari rasaku terhadapmu, yang kau tau, jika semakin menyala maka akan membakarmu, akan menghanguskanku, dan akan membuatmu semakin membenciku.

Mungkin, jika ada satu permintaan yang bisa kuminta dan bisa dikabulkan, aku hanya ingin meminta pada Tuhan untuk menghapus ingatanku tentangmu, memori itu tak pernah menyakitiku, tapi berpikir bahwa kau sudah melupakanku, itu adalah satu hal yang benar-benar melukaiku, kau tau.
Mungkin tak pentiing, tak penting sama sekali. Tapi aku tak peduli.

Dan, suatu saat nanti, kelak, jika kita bertemu kembali, aku tau rasa ini sudah musnah, dan kita akan bertemu dengan pribadi yang sama sekali berbeda. Kau, masih dengan segalanya yang kau punya dan yang kukenal, dengan keramahanmu, dengan semuanya, yang kau punya dan masih ku rindukan. Dan aku, aku tak akan menjadi granat lagi, seperti kataku, aku hanya ingin menjadi api dalam air. Kita kan bertemu kembali, dengan hidup kita yang akan lebih baik dari hari ini, Insyaallah :)

0 comments:

Post a Comment