Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, November 2, 2012

Kenapa Bumi?

Sang wanita menatap langit kelam di atasnya “Apa semua titik-titik di langit itu adalah bintang?” Tanyanya menatap lelakinya.
“Ah tidak, bukankah ada bulan di salah satu sudutnya” kata Sang Lelaki tersenyum.
“Bukan itu maksudku, apakah semua titik titik kecil itu adalah bintang? Tak adakah salah satunya yang beridentitas sebagai planet? Atau mungkin bulan bulan yang lain”
“Mungkin ada mungkin tidak” kata sang Lelaki .
“Ah ya kau benar” balas Sang wanita sambil menghela napasnya.
“Apa ada kehidupan di luar sana? Apa ada manusia-manusia yang lain di luar sana?” Tanya sang wanita yang lebih retoris, bertanya lebih pada dirinya sendiri.
“Entahlah, mungkin ada mungkin tidak”
“Ah, kenapa jawabanmu hanya mungkin dan mungkin” kata sang wanita sedikit kesal.
“Ya, aku benar-benar tak tau, para ahli dan ilmuwan saja belum tau secara pasti, apalagi aku yang hanya pengagum langit seperti ini”
“Hmm” dengus wanitanya. Sang lelaki hanya tersenyum, menatap wanitanya dan berpikir ‘aku tau apa yang ada di benakmu’
“Kau tau mengapa Dia Sang Penguasa menjatuhkan kita di bumi?” kata Sang Wanita mulai mengeluarkan apa yang dipikirkannya.

“Kenapa?” Tanya sang lelaki pura-pura tak tau mengapa ‘Aku tau jalan pikirmu, wanitaku’.
“Ah, kau tau apa yang ku pikirkan, aku tau”
Sang lelaki tersenyum dan kemudian berkata, “Mungkin karena jika kita ditempatkan di Merkurius, kita akan kepanasan, jika kita ditempatkan di Saturnus, kita akan kedinginan, dan jika kita ditempatkan di Pluto, kita akan merasakan kegelapan yang luar biasa,” dia menghela napasnya lalu melanjutkan, “begitu?”
Sang wanita hanya mengangkat bahunya dan menciptakan senyum sinis di bibirnya.
“Ah, atau mungkin lagi karena bumi begitu indah jadi manusia dipaksa menikmati indahnya dunia” kata Sang Lelaki melanjutkan dan diakhiri dengan nada yang sedikit aneh.
Sang wanita tersenyum, “Nah, kau merasakannnya? Padahal bukankah manusia diciptakan sebagai khafilah bumi untuk menjaganya, bukan hanya sekedar menikmati dan menikmati”
“Hmm, ya, harusnya begitu, tapi kini, bumi hanya dijadikan tempat untuk menikmati masa hidup sebelum hidup yang sesungguhnya”
Sang wanita tersenyum.
“Aku tau apa yang kau pikirkan, kau ingin berkata ‘bahkan manusia juga telah mengotori ruang angkasa, kenapa manusia tak diciptakan dan ditempatkan di Mars atau di Saturnus atau di Pluto saja sekalian agar bumi yang seindah ini tak rusak dan sakit karena tangan-tangan mereka? Begitu?” kata sang Lelaki sambil tersenyum jahil.
“Ah, aku sungguh terlihat bodoh sekarang, kau bisa membaca pikiranku !” kata Sang wanita mendengus dan kemudian cemberut.
Sang Lelaki tersenyum, ‘Kau tau, kau tak bodoh wanitaku’.
--------------------------


well sebenarnya ini repost dari sini, flash fiction ini diikutkan dalam lomba tapi karena lama sekali tak ada kabar, jadi ya sudah saya repost saja ya.  Lagian saya ngerasa sudah lama nggak post flash fiction. hehe
Makasih udah baca :)

0 comments:

Post a Comment