Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, November 27, 2012

Saat terakhir dan selamat ulang tahun!!



Ini Untukmu, sahabatku, Aliful Nisa Noviga.
Luangkan waktumu sebentar saja, bacalah sampai tuntas.
Ini untukmu,
Seorang teman yang kukenal baik saat terakhir, ya, terakhir masa SMA kita, atau bahkan setelah kita telah lulus dari Sekolah Menengah Atas. Aneh memang karena kedekatan kita justru setelah kita lulus dari sekolah, ingatkah bahwa dulu kita sering gontok-gontokan? Ya, aku ingat pernah suatu hari saat kita masih kelas tiga, aku pernah tak mau ngalah denganmu, aku ingin duduk di bangkuku dan kau sedang menduduki bangkuku, lalu aku memintamu untuk pindah dan kau pindah dari tempatku dengan wajah sinis, hahaha, aku tak pernah sejalan denganmu, karena kini aku tau, kita satu tipe, kita satu jenis, jenis Melankolis yang cenderung koleris, iya bukan?? Dan kau tau dari awal aku sudah tak akrab denganmu, bahkan sampai akhir masa sekolah kita, kita, ah mungkin lebih tepatnya aku, merasa kita tak pernah ‘nyambung’ bicara.

Dan tiba-tiba kita ditakdirkan untuk ‘nyasar’ di tempat yang sama, UNIVERSITAS BRAWIJAYA!  Hahaha, bedanya aku nyasar di THP dan kau adem di gedung hijau dengan kelas semuanya ber AC dan tak pernah naik tangga (aku jadi ingat betapa sering aku mengataimu pemalas karena hobimu adalah naik lift :p). Lalu kita sama-sama terdampar di kamar yang begitu sempit saat PK2 atau ospek universitas dan fakultas, dan bukankah ini juga tak sengaja, karena kau sudah kepepet tak mendapatkan kamar lagi di Malang? Hahaha. Sampai sekarang aku akan tertawa jika ingat bahwa aku tak meminjamkan sedikit selimutku saat itu, padahal Malang sedang pencitraan dengan mahasiswa barunya (baca: dingin-dinginnya). Pelit ya aku ndut? Nggak apa-apalah ya nduuut.. Dan aku tau kau juga menyimpan cerita saat itu kan, aku tau kau mendengar tangisku saat malam-malam ospek itu, ya kan? Dan kau tak bertanya sedikitpun kenapa aku menangis, tapi sekarang sudah tau kan kenapa? Yayaya, nggak perlu disebutin lah hehehehe :D :D

Berada dalam satu kamar yang sama selama lebih dari satu minggu tak membuat kita dekat, tentu saja. Kita menjadi sebatas teman sekamar saat ospek, teman menitip makan untuk buka atau sahur, dan teman berbagi kasur empuk. Sampai situ saja. Kedekatan kita dimulai saat aku berhasil menebak sesuatu yang sudah lama ku ketahui atau lebih tepatnya kuduga, di Griya Universitas Brawijaya, setelah makan dan setelah kau kuliah, aku rasa, eh atau sebelum kau berangkat kuliah ya? Lupa eh –“ Tiba-tiba aku berkata, “aku lho tau ndut bla bla blaaaa…..” dan aku tak kau tak percaya bahwa aku tau, iya nggak? Dari sanalah kita akhirnya berbagi cerita, berbagi suka dan berbagi duka. Lebay ya? Biarkan, teruslah membaca.

Dari sana kita tidak sekedar menjadi teman sekamar sewaktu ospek, tingkat pertemanan kita naik menjadi teman makan, teman cerita, teman jalan, teman gossip, teman berteori, teman ilok-ilokan, teman galau dan teman menggeje, atau kau mau menambahkan kita ini teman apa? Yah asal jangan teman makan teman lah ya, aku nggak sanggup makan kamu, nggak cukup perutku :p Kita menjadi begitu dekat, entah mengapa, aku juga heran, Kau bercerita tentang teman PKMmu, tentang nasib isi dompetmu, tentang impian tertundamu, tentang lelaki idamanmu, tentang baju yang kau inginkan, tentang kakak tingkat kece di FK dan entah apa lagi, terlalu banyak. Dan aku juga bercerita tentang ini itu, jujur aku lupa apa saja yang aku ceritakan. Bahkan kita pernah bercerita ini itu sampai pukul tiga pagi, ingat? Gila, apa saja yang kita bicarakan ya? Aku tak pernah cerita dengan seorang temanpun sampai jam tiga pagi kecuali denganmu, tertawa-tertawa sendiri, saling bekep (walau sepertinya lebih sering aku yang membekapmu dengan bantal atau selimut ataupun guling tanpa rasa tega HAHAHAHA), dan saling mengatain, tentu saja, haha.

Aku ingat pernah suatu kali kita saling marah karena hal sepele, ah atau lebih tepatnya kau yang menyebalkan, karena hobimu adalah membuatku marah, iya kan? Misi utamamu adalah membuatku sebal sampai ngomel-ngomel dan kau akan merasa berhasil menjadi teman, terima kasih lho ya. Kau akan menertawaiku jika aku sudah marah-marah, sial. Kau ingat aku pernah menertawimu karena kau kecewa atas sebuah misimu untuk sesuatu yang ternyata benar apa yang ku katakana sejak awal? Hahahahaha. Nduuut nduut hahaha…

Ah temin, kau tau, ada rasa kehilangan saat kau pergi jauh dari Malang (oke lebay). Nggak ada lagi teman yang seringnya ngajak makan, nggak ada lagi teman yang seringnya ngajak jalan, nggak ada lagi teman yang selalu berusaha membuatku marah, nggak ada lagi teman yang bisa diajak berteori dan diingatkan untuk realistis, hahaha. Tapi tentu aku juga senang atas diterimanya dirimu sebagai seorang calon dokter untu, nanti kalau aku ada masalah sama gigiku, orang  yang aku cari adalah kamu, kamu dan kamu, *lhoh kok tiga? :p* well, aku bangga jadi temanmu, bu dokter.

Sudahlah, sebenarnya aku hanya ingin mengucapkan ini saja sedari tadi, SELAMAT ULANG TAHUN ALIFUL NISA NOVIGAAAA :D :D.
Maaf karena justru aku mengucapkan malam begini, karena kita dekat “saat trakhir” maka kali ini aku ingin mengucapkannya juga saat terakhir 27 November. Sebenarnya pukul 8 malam tadi aku ingin mengucapkannya karena mambaca twitmu, tapi aku tahan-tahan saja hehehehe :D Oh iya, mana doanya ya? Well doaku sederhana saja, semoga bisa jadi insan yang lebih bermanfaat dan bahagia selalu ya, ndut J Mungkin sementara tulisan ini kadoku untukmu, aku tak bisa mengedit foto, lagi entah aku tak tau apa yang kau suka, karena yang ku bisa adalah menulis, jadi ku berikan ini, usaha yang paling kubisa untuk sementara (berasa maho ya? Aih tak apalah maho sebelum nikah hahaha) kado sesungguhnya nanti saat aku pulang ya? Yayayaya? Hehehehe :D Sukses dan selamat!

Angka 19 tersemat dalam usia yang kau punya, not quantity but quality, semoga kau bahagia, itu saja..
Untukmu, temanku yang paling tulus :) :)

0 comments:

Post a Comment