Ini malam tahun baru dan saya senang, bukan karena apa, tapi karena besok, di blog ini akan ada tiga tahun. 2011, 2012 dan 2013.
Tentang 2012, sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya, ada tangis (tapi lebih sedikit pada tahun ini), banyak tawa, banyak suka, ada duka (honestly saya lupa duka saya apa aja :D). Ada satu hal yang saya sadari tahun ini, ternyata yang saya sukai, yang saya hidupkan dan bisa membuat saya lebih hidup adalah dengan terus menjadi gila, dengan menulis :)
Resolusi? Masih sama seperti tahun yang kemarin, tiga hal itu. Hanya saja, semoga saya tidak sering berdalih lagi heuheu. Ah tauklah, intinya bukan resolusi kok ini, intinya saya suka akan ada tiga tahun di blog saya. Ihihihihi :D
Selamat tinggal 2012 :)
nice to meet you..
Monday, December 31, 2012
Tiga
Saturday, December 29, 2012
Thursday, December 27, 2012
hujan dan kecepatan
Wednesday, December 26, 2012
percakapan satu subjek
caraku
Aku punya sekuntum ragu dan sebait rindu. Aku punya segelas racun dan sebatang korek semangat. Kubunuh raguku dengan racun dan kuhapus rinduku dengan semangat.
Begitulah caraku membunuhmu dalam pikirku, menginjeksikan racun dalam nadi bayangmu. Begitulah caraku mengentaskan rasa, membakarnya dengan mimpi yang panas dan meluap-luap. Begitulah caraku bertahan, terhadap kosong di sebuah titik.
Aku tak mau diam. Aku harus terus berlari, melawan apa yang ku miliki sendiri, menahan apa yang ku miliki sendiri. Untuk tetap tegak dan bernyawa, terus berlari untuk bisa terbang. Ke sana, ke atas sana.
Selamat datang pagi :)
Monday, December 24, 2012
Batas (?)
Sesempit inikah makna toleransi?
Sesempit inikah makna saling menghargai?
Benarkah yang seperti ini?
Kebenaran hanya milikNya
Dan tak ada kepercayaan yang salah di mata pemeluknya. Semua kepercayaan benar di mata pemeluknya.
Tidakkah penggembar gemboran hal ini dan itu di media sosial hanya akan menimbulkan prasangka? Hanya akan menimbulkan percikan akan kebencian-kebecian. Hhhhmm
Sesempit inikah? Hanya sebatas inikah maknanya?
Ckck heran saya
Thursday, December 20, 2012
heran
Sunday, December 16, 2012
rindu (?)
Thursday, December 6, 2012
Tiba-tiba tersentak lagi, akan dekatnya kematian, akan dekatnya kehidupan dan kematian.
Ah ya Rabb,
Jika Kau ingin memanggilku,
Bisakah Kau memberiku sebuah pesan singkat, ya, untuk mengabariku, bahwa aku akan pergi.ke tempatmu.
Supaya aku bisa mengucapkan selamat tinggal pada kedua orang tuaku, pada adikku, pada teman-temanku, atau pada seseorang.
Atau sampai jumpa, karena siapa tau kita bisa bertemu di alam lain.
Aku tau Engkau sangat sibuk, tapi kumohon, setidaknya kirimkan satu tentaraMu untuk memperingatiku.
Oh Rabb, aku rindu. Aku rindu. Aku rindu.
Kacau
Aku hanya mengangguk, tak berkomentar apa-apa.
"Kenapa? Merasa kesepian?" tanyanya lagi.
"Ah, kau butuh teman cerita panjang lebar," tiba-tiba Si Biru datang, mengagetkanku yang setengah melamun.
Aku tak menjawab, malas. Sudah bisa kutebak kemana arah pembicaraan ini nantinya.
Jeda. Mereka juga diam.
"Ada apa kalian? Ke mana selama ini?" tanyaku, parau yang keluar dari tenggorokku.
"Kulihat kau sangat bahagia akhir-akhir ini, jadi mengapa kami harus datang?" jawab si Biru.
"Memangnya kalau aku bahagia kalian tak akan datang? Dan menurut kalian sekarang aku sedang bersedih?" tanyaku lagi, agak terbakar.
"Bukankah biasanya kau sering mengusir kami?" jawab si hitam kali ini, dia selalu membuatku kesal, "Dan ya, tak perlu berdusta, kau sedang bersedih!" katanya keras.
Aku menghembuskan napas keras, ingin ku bantah lagi dua makhluk ini tapi aku malas berdebat dengan mereka, mereka menyebalkan.
"Sedang banyak yang kau pikirkan kan?" tanya si Hitam, antara simpati dan mengejek, samar.
"Sebenarnya Kau gantungkan 'itu' pada siapa?" tiba-tiba si Biru langsung bertanya frontal.
Aku menggeleng, aku tak bisa berbohong pada mereka. Dan aku tak tau, benar-benar tak tau akan jawaban itu.
"Benar ya kau tak tau pada siapa kau gantungkan itu saat ini?" tanya si Biru lagi, kini ia duduk di sampingku, menepuk pundakku yang akhir-akhir ini nyilu. Si hitam hanya berdiri di sampingku sambil melipat tangannya.