Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday, December 7, 2011

something about happiness

                Happiness : kebahagiaan
.Kebahagiaan di mata saya.

Kebahagiaan itu gak seperti energi. Energi gak bisa diciptakan dan dimusnahkan (oleh manusia) energi cuma bisa dirubah bentuknya. Begitulah energi. Tapi kebahagiaan, di mata saya bisa diciptakan, bisa dimusnahkan juga, bahkan oleh kita sendiri. Kenapa banyak orang yang bilang ‘ingin mencari kebahagiaan’ padahal menurut saya kebahagiaan bisa diciptakan, kebahagiaan itu bisa ditumbuhkan oleh persepsi. Saat kita beranggapan bahwa hidup kita baik atau sesuai, tentu kita akan bahagia, dan bahkan hidup adalah seperti apa yang kita pikirkan.

Saat kita bersyukur terhadap semuanya, semua yang kita punya, semua yang kita ingin dan kita dapatkan, semua yang kita dapatkan walau tidak kita inginkan, dan semua yang kita ingin dan tidak kita dapatkan, Insyaallah kita akan bahagia. Karena kebahagiaan adalah sesuatu yang timbul dari persepsi. Persepsi datang dari sini (nunjuk kepala). Dan persepsi bisa kita kendalikan.

Saat kita mendapatkan sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan dan kita harpakan sebelumnya, misalnya saja, saya masuk di Universitas Brawijaya dengan program studi Ilmu dan Teknologi Pangan, sebelumnya saya tak pernah berpikir sedikitpun akan masuk di sini, sedikitpun. Tapi, yang ada di pikiran saya setelah itu adalah : “Mungkin ini rencana terbaik Tuhan” dan mencoba terus bersyukur terhadap apa yang saya dapatkan, dan melihat, masih banyak calon mahasiswa yang bahkan tidak diterima dimanapun. Syukur, dan rasakan efeknya ! saya bahagia. Kenapa tidak harus bahagia? Hidup ini hanya sekali kawan, jika kita punya rencana kedepan yang kita harapkan kita bahagia jika mencapainya, maka kita harus bahagia dahulu hari ini. Karena belum tentu besok kita masih mengandung ruh yang ada saat ini. Jadi kenapa kita tidak bahagia hari ini?

Ya benar, hidup adalah soal pilihan, pilihan ganda. Dan tentu, kebahagiaan juga soal pilihan. Kita memilih untuk berbahagia dengan mensyukuri semuanya, atau kita tidak berbahagia dengan merutuki semuanya pula, itu adalah soal pilihan. Apa dengan merutuk maka masa lalu akan kembali? Apa dengan merutuk maka kenyataan akan berubah? TIDAK ! sama sekali tidak ! Bersyukur, karena masa lalu ada untuk menjelma menjadi sejarah yang selalu bisa dijadikan pelajaran. Dan bersyukur, karena dengan tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, yang belum tentu terbaik untuk kita, kita telah mendapatkan apa yang harusnya menjadi kebahagiaan untuk kita.

Saya masih ingat kata papa saya, saat saya bertanya kemana saya harus melanjutkan studi, dia menjawab “terserah kamu, nanti, kalau kamu udah keterima dimanapun, kalau sudah dijalani ya kamu pasti seneng".
Dan saya bahagia !

0 comments:

Post a Comment