Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, March 20, 2012

Beranikah?

"Hallo" sapa pemuda itu pada seseorang yang terlihat sangat serius di depan layar laptopnya.
Sang gadis di depan laptop itu hanya memandangnya sekilas, kembali berkutat dengan keyboardnya, "hai" jawabnya singkat.
"Sibuk?" tanya pemuda itu kemudian duduk di samping gadis itu.
"What do you think?" jawabnya tanpa menatapnya.
"Yea"
Gadis itu tak menanggapi apa-apa, terus menatap serius layar di hadapannya, menganggap dia hanya sendirian.
"Bolehkah aku bertanya?"
"Ya, boleh, tentang?" kata Sang gadis masih tanpa menatapnya, tak ada tanda-tanda dia akan menatap pemuda di sampingnya.
"Tentang pertanyaan yang sudah beberapa kali ku tanyakan padamu tapi kau tak pernah sekalipun menjawabnya"
"Tentang 'maukah aku jadi pacarmu?'" kata Gadis itu frontal, membuat Pemuda di sampingnya tiba-tiba berkeringat dingin.
"Emm, ya" suaranya sedikit bergetar.
Tapi gadis itu tak berkata apa-apa lagi setelahnya, dia tak memikirkan apapun, kembali menatap layar laptopnya dan sesekali melihat buku di sebelahnya, mengetikkan berderet-deret huruf dan menghiraukan helaan napas Pemuda di sampingnya.
'Ah, sudah berapa kali kutanyakan ini padamu, kau tak pernah memberiku kode sedikitpun kau tau. Apa lagi yang kau cari?' pikiran pemuda itu berputar-putar, "Jadi?" tanyanya kemudian.
Sang Gadis menghentikan kegiatannya, dia mengalihkan pandangannya, tidak, dia tak menatap matanya, gadis itu menatap titik antara mata dan telinga pemuda di hadapannya.
"Oke, kau ingin tau jawabanku?" tanyanya kemudian.
Pemuda di hadapannya hanya mengangguk.
"Ya, aku tak mau jadi pacarmu, tapi jika kau bersungguh-sungguh, beranikah kau meminangku? Tidak, tentu tidak sekedar menjadi pacar, kau tau itu. Jadi beranikah kau menghadap orang tuaku dan memintaku menjadi istrimu?"
Pemuda itu hanya menelan ludahnya, tak pernah dia berfikir Sang Gadis akan menjawab seperti itu, tak ada kata yang bisa dia lontarkan.
"Kenapa? Kau tak berani? Kau tau, aku takut jatuh cinta kepadamu, karena kau akan kupenjara jika ku telah jatuh cinta padamu. Dan jika aku menjadi pacarmu, kau akan merasa memilikiku, dan aku akan merasa memilikimu, kau akan berjanji akan menikahiku, akan berjanji tidak akan meninggalkanku, mungkin itu yang akan terjadi kemudian, aku tak mau seseorang berjanji sesuatu yang tak pasti seperti itu. Itu jawabanku, jadi beranikah dirimu? itu terserah padamu." Ucap gadis itu kemudian menatap layar lapatopnya kembali.
Pemuda di sampingnya hanya menatapnya, pikirannya mulai menerawang, apa yang harus dilakukannya? Beranikah ia?

-----------------------

huehehehe, ini terinspirasi tadi pas biologi
pak dosen bilang tentang ya inti dari cerita di atas sih
jadi, beranikah kalian para lelaki langsung meminang 
tak hanya meminta menjadi kekasih 'sementara'?
Kalau kami para wanita sih berani dipinang dan memberi jawaban,
hahahahahaha :D

2 comments:

Febrina Maharani said...

hahahah kalo dipikir iya juga ya. ah tapi aku masih kecil, gak ada yang bakal gitu -_____-

azzaitun said...

ya ntar kalo udah besar dek :D

Post a Comment