Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, April 28, 2012

Diam

Aku menatapmu, kau menatapku. Ada getar-getar itu, getar-getar akibat perbedaan frekuensi antara kau dan aku, atau justru karena adanya persamaan frekuensi? mengakibatkan adanya resonansi kuat, entahlah, aku tak tau. Getar itu semakin jelas, kau menatapku, aku menatapmu. Diam.

Mendadak semua rasa itu tumpah, merembes membasahi dinding pertahanan yang sejak lama ku bangun, meludahi keangkuhan yang kupertahankan, kau menatapku, aku menatapmu. Diam.

Ku cari getar itu, getar yang harusnya ada di matamu. Ku geledahi ruang-ruang itu, mencari pecahan-pecahan yang tersisa, kau menatapku, ku menatapmu. Diam.

Aku muak, kau tetap diam, 'saat yang tepat' rasaku kali ini. Kau tetap menatapku, dalam diam, dalam sebuah tanda tanya, di kepalaku.

"Ah!" kata pertama yang keluar, keluh, tentu saja, dari bibirku.
Kau masih diam.
"Kenapa kau diam? kenapa tak meracau?"
Kau betah dengan diammu.
"Bukankah aku yang dulu jadi tempat sampahmu, dan kau yang jadi tempat sampahmu, kenapa sekarang kau diam?"
Kau masih diam, menatapku, tanpa senyum, masih sama.
"Kau selalu bilang aku yang egois, tak taukah kau siapa yang egois di antara kita berdua?" emosiku tumpah, kurasakan nyilu di ulu hatiku, semuanya, pertahananku sirna.
Kau masih diam.
"Kau bilang aku ! selalu aku-kah yang salah? Siapa yang membuatku menjadi begini?" mati-matian kutahan bulir air mataku agar tak menggenang, wajahku memanas.
Kau masih diam.
"Kau, kini hilang, seakan tak kenal, seakan tak pernah kenal, dan menghilang" parau, bendungan itu ada di mataku, masih menatapmu.
Dan kau tetap diam.
"Entahlah, kenapa aku masih berdiri di sini" seakan kau bertanya mengapa, dalam sudut matamu, kosong. Kau masih diam.
"Kau tau kenapa? aku masih berdiri di sini, menanti surat perintah dan suratan yang bersuara, menanti apa yang entah kapan terjadi, menanti, taukah kau bagaimana rasanya menanti?" rekaman video video itu diputar ulang di belakang kepalaku, bayangan bayangan hitam putih mucul di retinaku, kau masih diam.
"Kau tau kenapa? Karena kau adalah semangat hidupku" ucapku, pelan, asal kau tak mendengar. 
Kau masih diam, menatapku, dari dalam lembar foto yang kugenggam.


--------------------

hahaha :D

0 comments:

Post a Comment