Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday, April 6, 2012

kacau ! galau ! racau ! (2)

Oke, saya ceritakan ya, kenapa dengan Seribu Malam Untuk Muhammad. Sebenarnya ini bukan novel saya, hehe, ini novel teman sekamar saya, jadi kesimpulannya saya hanya pinjam saja. Gak penting memang ~ tapi terserahlahya :D Dan ya, ini buku karangan Fahd Djibran, silahkan dibaca untuk lebih mengenal Rasullullah.

Ada apa dengan buku ini?
Ada banyak hal yang menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh dan sedikit-bodoh--saya. Pertanyaan seputar Dia, kekasihNya, dan tentang iman saya. Dan sedikit demi sedikit pertanyaan itu mulai menunjukkan jawabannya, yah walau tak segamblang yang saya inginkan tentu saja.

Buku ini menceritakan tentang Rasullullah yang datang ke mimpi seseorang yang seorang non muslim. Jujur saja saya iri berat dengan tokoh aku yang diceritakan disini, bertemu dengan manusia yang paling mulia padahal dia belum pernah mengenal Rasullullah sebelumnya, iri beraaat. Setelah mimpi itulah dia melakukan perjalanan panjang untuk mencari tau apa sebenarnya arti dari mimpinya, siapa itu Rasullullah, dan lain sebagainya.

Ada satu inti yang saya suka dari sini, kira-kira begini "Ada yang lebih besar dari iman, yaitu ihsan". "Jadi, mengapa kebaikan lebih utama dari keimanan? Sebab iman hanya berdampak bagi dirimu sendiri, sementara kebaikan berdampak bagi seluruh semesta. Agama yang baik, sebagaimana juga iman yang baik, kata Muhammad, adalah agama yang menjadi rahmat-bagi-semesta. Muhammad menyebutnya, rahmatan lil 'alamin." Nah, saya setuju dengan kalimat-kalimat tersebut.

Saya bukan ahli agama, kalau ditanya soal agama, ilmu saya masih jauh dari kata dalam, dangkal bahkan sangat dangkal mungkin. Bahkan saya sering bertanya tentang keimanan saya, 'Apakah saya benar-benar beriman?' 'Apakah saya benar-benar percaya?' 'Saya termasuk di golongan mana?' 'Apakah saya termasuk di golongan orang-orang yang munafik?' Ah~sungguh pertanyaan-pertanyaan itu sering menyentak hidup saya. Jadi? entahlah..

Lha ini oliv ngomong apa ya? ya mungkin begitu pertanyaan yang akan berkembang, sudah saya bilang, ini akan jadi perbincangan seputar peng-galau-an saya. 

Saya adalah seseorang yang tak mudah percaya, jadi begitulah alasan saya kenapa saya (sebenarnya) mencari-cari seputar dia, kekasihNya. Entahlah, seperti yang dikatakan kebanyakan orang, iman itu naik turun, fluktuatif. Dan inilah saya, yang juga lagi ababil, labil dan sebagainya itu. Saya sedang pedekate dengan Rasullullah, dan sungguh saya jatuh cinta dengannya. Kenapa? seperti yang orang-orang bilang, beliau adalah manusia yang paling mulia, paling bijaksana, paling lemah lembut dan ah ya paling segalanya. Yang membuat saya selalu jatuh cinta kepadanya adalah tentang sebuah kisah yang sering diceritakan, tentang kebiasaan Rasullullah yang menjumpai seorang pengemis buta Yahudi yang selalu menghinanya, selalu menyebut Rasullullah sebagai tukang sihir, pantas dibunuh dan sebagainya, tapi, Rasullullah selalu memberinya makanan bahkan tak jarang menghaluskan makanan itu dahulu sebelum disuapkan kepada pengemis buta itu. Betapa lembut hatinya. Itu hanya satu kisah saja, banyak lagi kisah yang menceritakannya.

Percaya atau tidak dengan Rasullullah, itu terserah dari pribadi masing-masing, jujur saja kadang-kadang saya juga tidak setuju dengan istilah poligami yang rasanya melekat dan dijadikan 'sesuatu' yang dapat dijadikah bahan untuk menjatuhkan dan menjelek-jelekkan Rasullullah. Mungkin karena saya perempuan ya, saya sedikit tidak suka dengan istilah poligami itu, atau mungkin karena poligami yang sekarang itu beda dengan poligami jaman Rasullullah dulu. Rasullullah selalu punya alasan mengapa beliau menikahi -lumayan- banyak wanita, dan alasan-alasan itu merupakan alasan yang mulia tentu saja.

Tentang film yang saya tonton semalam, judulnya Tanda tanya (?), yang disutradarai Hanung Bramantyo. Sebenarnya saya tak tau hubungan antara judulnya dengan isi filmnya, hehe. Tapi ini film lumayan baguslah ya, menyoroti kehidupan sosial di antara umat beragama di suatu wilayah, tiga agama dengan ajaran yang berbeda dalam suatu wilayah tapi (masih) ada sikap tenggang rasa dan saling menghargai di dalamnya. Saya tak tau kenapa ini film dilarang beredar, eh, iya emang ya dilarang beredar? gak tau juga sih hehe. Katanya sih, ini katanya lho ya, ada hal-hal yang tidak pas dengan syariat agama masing masing, kalau soal itu saya tak tau menahu.

Yang saya suka dari film ini adalah ya itu tadi, sikap saling menghormati dan menghargai antar umat agama yang berbeda, dan ini mengingatkan saya pada Rasullullah yang sangat menghormati umat beragama lainnya, bahkan melindungi mereka di wilayahnya.

Ah, Banyak yang ingin saya katakan, tapi saya ingat satu hal, ilmu saya masih cetek untuk berkata ini itu, jadi kapan-kapan sajalah saya bicara tentang apa yang ingin saya bicarakan, kalau saya sudah punya ilmunya. Oke, selamat belajar untuk UTS !

Je Te Merde :)

4 comments:

novan said...

tunggu resensiku tentang film "?" haahahaha, tapi ku g bahas kenapa dilarang,cuma adegan tiap scene yang mungkin aja ga harus di tayangkan hahaha

azzaitun said...

ayooo tak tunggu resensinya gimana..
adegan tiap scene lak maksudnya semuanya gitu mas? -___-

novan said...

maksud e adegan di film yang menunjukkan sebenarnya ito toleransi yang keblabasan hehehe

azzaitun said...

iya ya mas, katanya emang toleransinya kebablasan, tapi aku gak tau mana yang kebablasan hehe

Post a Comment