“Ya, aku tau Kau adalah warga dunia, Kau kan saat ini sedang tinggal di dunia, bukan di akhirat,” kataku sedikit meremehkanmu, tentu saja ini upayaku untuk menggodamu.
“Tapi,” dan bla-bla-bla pendapatmu mengucur deras tapi tak melumpuhkan pendapatku karena sebenarnya aku setuju dengan pendapatmu, aku hanya menggodamu, itu saja.
“Jadi, apa yang akan Kau lakukan hey warga dunia?” tanyaku, kau menatapku, ada kerut di atas alismu, kau sedang berpikir, aku tau.
“Kau tau arti namaku? Zaitun! Kau tau minyak zaitun?”
“Iya, minyak sabun” godaku dan kau sedikit cemberut dengan kata-kataku, aku suka saat kau cemberut dan perlahan racauan indahmu mengalir menghantam kesadaranku, memaksaku untuk tenggelam dalam mimpimu.
“Biar saja, zaitun selalu berguna, dia juga simbol dari perdamaian, dan aku akan jadi warga dunia yang cinta perdamaian! Aku ingin mendunia!”
“Ah, Kau tak menjawab apa yang ku tanyakan, lalu apa yang akan Kau lakukan?”
“Aku akan belajar bahasa, kunci untuk mendunia, aku akan menulis, mengubah pandangan dunia dengan kata-kataku, menghentikan peperangan dengan menciptakan perdamaian, mengurangi panas dunia dengan kesadaran akan tugas kita di bumi sebagai khafilah sang pemelihara bumi, dimulai dari bahasa” katamu saat itu, lalu tersenyum kepadaku.
Percakapan berbulan-bulan lalu, dan kau buktikan dengan kesungguhanmu, gadis tangguh. Kulihat kau menghampiriku, dengan senyum itu, menjauhi gedung kursusmu, tulisan besar menerangi jalanan, TBI ABM Campus. Mungkin dari sinilah aku menemanimu untuk menjadi the real ‘warga dunia’.
-------------------
‘Disertakan pada lomba Blog Entry
bertema Inspiring and Empowering through TBI, kerja sama Blogfam dan http://www.tbi.co.id
8 comments:
semangooott :)
thank you sista :D
You will, dear!
thank you :D :D
huee. menang eee.. trakteran yook si gadis warga jember !
siah, opo ae gadis warga tanggul ! :p
hah, apa maksudnya?
hah? maksudnya yang mana? apa yang mana?
ini tulisan?
Post a Comment